Falcon garap film Chairil Anwar, skrip dimatangkan setahun

3 weeks ago 16

Jakarta (ANTARA) - Kisah hidup penyair legendaris Indonesia, Chairil Anwar, atau yang dijuluki "Si Binatang Jalang," dipastikan segera diproduksi ke layar lebar.

Rumah produksi Falcon Pictures mengumumkan keseriusannya menggarap film biopik yang diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat tokoh sentral Angkatan '45 tersebut, dimulai tahap awal dengan fokus utama pada pematangan skrip.

"Untuk script development-nya saja butuh satu tahun," ujar Frederica saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu.

Baca juga: Kisah penyair "Chairil Anwar" akan dihadirkan ke layar lebar

Kontribusi sang penyair lewat puisi tersohor seperti "Aku," "Doa," dan "Derai-Derai Cemara" menjadikannya simbol perlawanan dan kebebasan berpikir.

Tanggal wafatnya, 28 April, bahkan ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional.

Falcon Pictures berharap film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga perayaan terhadap warisan sastra dan keberaniannya.

Baca juga: Hari Puisi Indonesia 2025: Sejarah, makna, dan kegiatannya

Menurut Frederica, siapa yang duduk di kursi sutradara dan pemeran utama masih dibicarakan.

Menariknya, Falcon Pictures mengajak publik berpartisipasi dengan melontarkan pertanyaan, “Menurut kalian siapa nih yang cocok berperan sebagai Chairil Anwar?” melalui media sosial mereka.

Respons publik membanjiri kolom komentar, menyebutkan nama-nama aktor besar maupun baru, sambil berharap film ini dapat menyajikan sosok Chairil yang jujur, liar, dan penuh gejolak.

Baca juga: Biografi Chairil Anwar, penyair legendaris Indonesia "Binatang Jalang"

Frederica hanya memberi petunjuk singkat bahwa pemeran Chairil Anwar nanti pastilah seorang "seniman" sejati.

Nyala abadi "Si Binatang Jalang" memiliki pengaruh besar dalam kesusastraan Indonesia. Ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45, sekaligus puisi modern Indonesia. Chairil Anwar bahkan dianggap berjasa dalam pembaruan puisi Indonesia.

Chairil Anwar diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Dia mulai dikenal publik setelah pemuatan puisinya yang berjudul "Nisan" pada tahun 1942, saat usianya 20 tahun. Karya-karyanya yang monumental di antaranya puisi "Aku", "Derai-Derai Cemara", "Diponegoro, "Senja di Pelabuhan Kecil" dan "Doa".

Baca juga: Kumpulan puisi Chairil Anwar: Inspirasi di Hari Puisi Nasional

Baca juga: "Binatang Jalang" dan puisi-puisi Chairil yang kini masih relevan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |