Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mengajukan sebanyak 10 unit helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Tahun 2025.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Rabu, mengatakan pihaknya mengajukan sebanyak 10 unit helikopter, dengan rincian delapan unit helikopter digunakan untuk pembom air (waterbombing), dan dua unit lainnya digunakan untuk patroli.
"Berdasarkan analisa kebutuhan untuk pengajuan helikopter untuk siaga karhutla pada Tahun 2025 ini delapan helikopter untuk waterbombing, serta dua unit helikopter untuk patroli banyak. Jadi totalnya 10 unit helikopter yang diajukan ke BNBP," katanya.
Ia menjelaskan pengajuan helikopter siaga karhutla kepada BNPB itu baru dapat dilakukan, setelah Pemerintah Provinsi Sumsel menetapkan status siaga darurat karhutla.
Syarat agar Sumsel dapat menetapkan status siaga darurat karhutla, dua daerah di Sumsel harus terlebih dahulu menetapkan status siaga darurat karhutla.
"Kami baru dapat melakukan pengajuan helikopter untuk siaga karhutla, setelah Pemerintah Provinsi Sumsel menetapkan status siaga darurat karhutla," jelasnya.
Sudirman menjelaskan jumlah helikopter yang diajukan itu bisa bertambah ataupun berkurang tergantung dengan kondisi cuaca dan disposisi dari Kepala BNPB RI.
"Jumlah pengajuan helikopter ini bisa bertambah atau berkurang tergantung dengan kondisi cuaca dan disposisi Kepala BNPB," kata dia.
Baca juga: Pemprov Kalbar tetapkan siaga bencana karhutla hingga Oktober 2025
Baca juga: Menteri LH minta pelaku perkebunan berkoordinasi Gapki, cegah karhutla
Baca juga: Menteri LH minta pemda dan perusahaan kolaborasi cegah kebakaran lahan
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025