Jakarta (ANTARA) - Dua warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Jawa Barat, Firman Santosa (juru nasi) dan Dimas Candra (bagian protein) membagikan pengalaman mereka saat terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Sukanya itu dapat ilmu, pengalaman, dan teman baru, bahkan menjadi lebih tahu bahwa menjaga kesehatan dalam pangan lebih penting daripada yang lain karena kesehatan itu mahal ternyata," kata Firman dalam keterangan dari Badan Gizi Nasional (BGN) di Jakarta, Selasa.
Menurut Firman, terlibat dalam Program MBG juga dapat menambah keterampilan dan pengalamannya yang akan menjadi bekal untuk menekuni dunia kerja ke depannya.
Sementara itu, Dimas Candra mengaku sangat bangga karena ikut dilibatkan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini. Menurut dia, program tersebut sangat berdampak bagi pengembangan dirinya.
Baca juga: PCO: Pemberdayaan warga binaan jadi dampak positif program MBG
Ia juga menceritakan salah satu pengalaman mengesankan saat ia mengirimkan makanan dan menerima surat "cinta" dari anak-anak SD yang membuatnya termotivasi untuk terus memberi dampak melalui kontribusinya dalam Program MBG.
"Isi suratnya itu, 'Terima kasih abang-abang, kakak-kakak yang ganteng dan cantik, sudah memberikan makanan untuk kita yang sehat dan enak', di situ saya sangat terharu dan termotivasi," ujar dia.
Dimas berharap Program MBG dapat terus berjalan lancar, dan ketika mereka pulang kembali ke keluarga, bisa melanjutkan pekerjaan di dapur-dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang disediakan oleh pemerintah.
Baca juga: PCO apresiasi keterlibatan napi koruptor di dapur MBG Bandung
"Untuk semua yang terlibat dalam MBG, semoga selalu diberikan kesehatan. Ke depannya, kami juga ingin membuka dapur," tuturnya.
Sebelumnya, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) juga mengapresiasi keterlibatan narapidana koruptor dalam dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor yang dinilai positif dan inovatif.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan pemberdayaan narapidana ini juga memberi manfaat jangka panjang, karena setelah menyelesaikan masa hukuman, mereka memiliki keterampilan yang dapat dijadikan bekal pekerjaan.
"Satu hal yang juga menjadi unik karena memberdayakan para warga binaan, ada lebih dari 47 warga binaan yang memasak, mempersiapkan bahan, mencuci, dan sebagainya," katanya saat meninjau pelaksanaan MBG di SDN Sukakarya Bandung, Kamis (15/5).
Baca juga: HBP Ke-61, Kemenimipas anugerahi penghargaan dapur sehat kepada lapas
Ia menjelaskan dapur MBG di Lapas Sukamiskin telah melayani lebih dari 3.550 penerima manfaat tersebar di 12 sekolah serta posyandu untuk ibu hamil dan menyusui.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025