ASEAN dan China upayakan penegakan sistem perdagangan multilateral

6 hours ago 6

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan perkembangan situasi ekonomi global terkini memerlukan upaya bersama antara ASEAN dan China dalam menegakkan sistem perdagangan multilateral dalam Pertemuan Konsultasi Khusus Menteri Ekonomi ASEAN-Kementerian Perdagangan (Ministry of Commerce/MOFCOM) China secara daring, Selasa.

Menurutnya, hal ini dapat dilakukan melalui penguatan peran World Trade Organization (WTO) untuk menjamin perdagangan yang bebas, terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.

"Indonesia mendukung posisi ASEAN terhadap netralitas dan penguatan kerja sama ekonomi, khususnya bersama dengan mitra dagang, dalam menghadapi perkembangan situasi ekonomi global terkini," ujar Roro dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Roro menyampaikan inisiatif untuk memperkuat kerja sama ekonomi ASEAN dan China melalui perjanjian perdagangan yang dimiliki oleh kedua belah pihak, seperti ASEAN-China FTA (ACFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Kedua perjanjian tersebut dapat menjadi landasan untuk menjawab tantangan perubahan situasi terkini dan sebagai daya ungkit ekonomi ASEAN dan China.

"Menyambut baik atas tercapainya kesepakatan substansial dari perundingan Peningkatan (Upgrade) ACFTA 3.0, Indonesia mengajak semua pihak untuk memperkuat kerja sama ekonomi melalui bidang kerja sama baru yang dimasukkan ke dalam ACFTA 3.0, yaitu ekonomi digital, ekonomi hijau, dan konektivitas rantai pasokan," katanya.

Menurut Roro, bidang kerja sama baru ini menandakan bahwa ACFTA telah berkembang menjadi perjanjian modern yang siap beradaptasi dengan perkembangan situasi perdagangan dan responsif terhadap tantangan global.

Lebih lanjut, ASEAN mengambil sikap netral dan lebih menekankan kepada penguatan kerja sama ekonomi bersama China daripada menerapkan tindakan balasan. Hal ini merujuk pada hasil kesepakatan pertemuan Special AEM dan Special Senior Economic Official's Meeting (SEOM) pada April 2025 lalu.

Berdasarkan data yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan China dengan ASEAN pada 2023 mencatatkan nilai 521,8 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 297 miliar dolar AS dan impor 223,9 miliar dolar AS.

Ekspor utama China ke ASEAN pada 2023 meliputi sirkuit terpadu elektronik, telepon, minyak bumi, mesin pemroses data, dan modul layar datar. Impornya meliputi sirkuit terpadu elektronik, minyak bumi mentah, modul layar datar, besi paduan, dan mesin pemroses data.

Baca juga: Dubes Djauhari: Realokasi industri dari China ke Indonesia meningkat

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi RI nomor dua tertinggi di kelompok G20

Baca juga: Kota Shenzhen China tingkatkan perdagangan, kerja sama dengan ASEAN

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |