Unit PLTN baru mulai digarap di kota pelabuhan China selatan

4 hours ago 2

Nanning (ANTARA) - Dua unit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) baru, yang memanfaatkan teknologi nuklir Hualong One generasi ketiga yang dirancang secara mandiri China, mulai dibangun pada Jumat (23/5) di kota pelabuhan Fangchenggang, China selatan. Pembangunan tersebut menandai ekspansi skala besar untuk basis energi nuklir utama negara tersebut.

Unit No. 5 dan No. 6 baru di stasiun tenaga nuklir Fangchenggang masing-masing akan memiliki kapasitas lebih dari 1,2 juta kilowatt dan diperkirakan dapat menghasilkan listrik gabungan sebesar 20 miliar kilowatt-jam setiap tahunnya setelah sepenuhnya rampung dibangun, menurut Guangxi Fangchenggang Nuclear Power Co., Ltd.

Terletak di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di China selatan, proyek Fangchenggang berencana memiliki total enam unit tenaga nuklir. Dua unit pertama mulai beroperasi pada 2016, sementara unit No. 3 dan No. 4, yang keduanya menggunakan teknologi Hualong One, mulai beroperasi masing-masing pada 2023 dan 2024.

Hingga akhir Maret 2025, empat unit yang telah beroperasi di Fangchenggang tersebut menghasilkan lebih dari 160 miliar kilowatt-jam listrik, setara dengan penghematan lebih dari 48 juta ton batu bara standar dan pengurangan emisi karbon dioksida sekitar 131 juta ton.

Yang Changli, chairman China General Nuclear Power Corporation, yang memiliki proyek Fangchenggang, mengungkapkan bahwa rantai industri Hualong One telah membantu memungkinkan produksi lebih dari 400 komponen utama di dalam negeri, yang melibatkan 5.400 lebih perusahaan hulu dan hilir.

Setelah rampung sepenuhnya, basis tenaga nuklir Fangchenggang akan memiliki total kapasitas terpasang sebesar 6,9 juta kilowatt dan produksi listrik tahunan sebesar 53 miliar kilowatt-jam.

Para pakar mengatakan bahwa ekspansi tersebut akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap transisi energi Guangxi serta pembangunan ekonomi berkualitas tinggi.

Pengembangan tenaga nuklir China selalu berpegang pada prinsip "keselamatan yang utama", dan negara tersebut telah menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang memiliki sistem industri tenaga nuklir yang lengkap, tutur Zhang Xing, seorang pejabat di Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China.

Pada 2024, PLTN di China menghasilkan listrik hingga 450,9 miliar kilowatt-jam, meningkat 3,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan menyumbang 4,5 persen dari total produksi listrik negara itu. PLTN di China membantu mengurangi konsumsi batu bara standar sebesar 140 juta ton dan memangkas emisi karbon dioksida sekitar 370 juta ton, tunjuk data dari NEA.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |