Harga beras lokal meroket, Jepang kini jual beras impor

6 hours ago 3

Tokyo (ANTARA) - Pasar-pasar swalayan di Jepang kian gencar menjual beras impor yang lebih murah di tengah kenaikan harga dan kekhawatiran akan kelangkaan makanan pokok itu.

Aeon, salah satu pemain besar supermarket di Jepang, mulai 6 Juni akan menjual beras asal California di gerai-gerainya, terutama di perkotaan.

Beras impor tersebut dibanderol 2.894 yen (sekitar Rp330.000) untuk kemasan 4 kilogram (kg), atau Rp82.500 per kg.

Harga sebesar itu lebih murah 15 persen dari harga rata-rata beras lokal yang dihitung Kementerian Pertanian pada awal Mei di seluruh pasar swalayan.

Sebelumnya, Aeon telah menjual campuran beras AS dan beras lokal sejak April. Para pesaingnya, termasuk Ito-Yokado dan Seiyu, mencatat penjualan yang tinggi terhadap beras asal California dan Taiwan.

Menurut Aeon, keputusan untuk menjual beras varietas Calrose dari California itu didasarkan pada minat konsumen. Banyak dari mereka merasa tak sanggup lagi membeli beras lokal yang harganya melambung tinggi.

"Harga (beras impor) ini terjangkau. Dengan menawarkan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, kami berharap konsumsi beras secara keseluruhan akan meningkat," kata Wakil Presiden Eksekutif Aeon, Mitsuko Tsuchiya, dalam konferensi pers belum lama ini.

Jepang mengimpor beras melalui dua jalur: pemerintah dan perusahaan swasta.

Pemerintah wajib membeli sejumlah tertentu dari negara lain berdasarkan kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sedangkan perusahaan swasta mengimpor beras dengan membayar tarif kepada pemerintah.

Aeon mengimpor beras lewat jalur swasta dan menargetkan penjualan sekitar 14.000 ton dalam tiga bulan.

Menurut perusahaan itu, varietas Calrose asal California dengan butiran sedang tidak terlalu lengket dan memiliki rasa lebih netral ketimbang beras Jepang. Beras itu dianggap cocok untuk hidangan seperti risoto, pilaf, rebusan, dan sup.

Duta Besar AS untuk Jepang, George Glass, menyebut penjualan beras AS oleh Aeon ini sebagai langkah "bersejarah" bagi para petani Amerika karena Jepang adalah "negara yang sangat serius dalam urusan beras, dan mungkin merupakan konsumen paling selektif dalam hal kualitas makanan."

"Aeon telah menunjukkan komitmen besar terhadap beras dan petani Amerika. Ketika harga pangan menjadi perhatian warga Jepang, peluncuran ini muncul pada waktu yang tepat bagi konsumen," kata Glass.

Harga rata-rata beras di Jepang pada 5–11 Mei mencapai rekor tertinggi 4.268 yen per 5 kg atau sekitar Rp97.000 per kg. Angka itu naik dari 4.214 yen pada akhir April hingga awal Mei, ketika harga sempat turun untuk pertama kalinya dalam 18 pekan.

Level harga itu masih dua kali lebih tinggi dari tahun lalu, sebagian disebabkan oleh panen yang buruk pada musim panas 2023.

Sumber: Kyodo

Baca juga: Jepang-AS sepakat cari solusi tarif saling untung jelang KTT G7

Baca juga: Industri otomotif Jepang desak AS cabut tarif tambahan Trump

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |