BPOM: Fasilitas produksi onkologi inovatif dukung ketahanan farmasi RI

4 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan komitmen untuk menghadirkan produk farmasi inovatif, khususnya untuk penanganan kanker, dapat memperkuat akses masyarakat terhadap obat-obat onkologi yang aman dan berkualitas, sehingga meningkatkan ketahanan farmasi nasional.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, menyoroti tingginya angka kematian akibat kanker di Indonesia dan pentingnya percepatan akses terhadap terapi inovatif.

Dia menilai semakin besar potensi sektor bioteknologi dan meningkatnya investasi dalam negeri menjadikan peran industri farmasi lokal krusial dalam mewujudkan kemandirian kesehatan nasional.

Baca juga: BPOM luncurkan 3 program kolaborasi perkuat kemandirian obat RI

“Kami berharap adanya variasi obat-obatan. Selama ini, pengobatan kanker dilakukan melalui operasi, hormon-terapi, radio-terapi, dan kemoterapi. Dengan pengembangan obat-obat yang baru ini, yang lebih spesifik, sehingga target terakhirnya angka kematian menurun 60 persen setiap tahun,” kata Taruna di sela peresmian fasilitas produksi onkologi injeksi dan kapsul milik PT Global Onkolab Farma, anak perusahaan PT Kalbe Farma.

Dia menyebutkan ada beberapa perusahaan dalam negeri yang sudah memproduksi obat-obat onkologi. Dari jumlah yang masih sedikit tersebut, Grup Kalbe Farma dinilai yang terdepan dalam pengembangan dan inovasi, baik terkait teknologi maupun variasi produk.

Oleh karena itu, BPOM berkomitmen untuk terus memberikan dukungan regulasi dan bimbingan teknis agar produk-produk lokal dapat memenuhi standar internasional. Selain itu, pihaknya siap menjalin kolaborasi yang lebih erat guna memastikan produk onkologi lokal dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas dan menembus pasar global.

Menurutnya, peresmian fasilitas hari ini menjadi simbol semangat inovasi dan peningkatan kapasitas produksi yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian farmasi nasional.

"Fasilitas baru ini dinilai strategis dalam memperkuat akses masyarakat terhadap obat-obat onkologi (obat kanker) yang aman dan berkualitas," ujarnya.

Baca juga: Program subtitusi bahan baku impor sentuh 38 industri farmasi RI

Baca juga: BPOM gelar forum respons isu suplai garam guna ketahanan farmasi RI

Dalam keterangan yang sama, Presiden Direktur Kalbe Farma, Irawati Setiady menyampaikan bahwa peresmian perluasan fasilitas onkologi PT Global Onkolab Farma merupakan perwujudan komitmen terkait optimalisasi penanganan penyakit kanker di Indonesia.

“Kita perlu berkolaborasi bersama dengan berbagai pihak untuk memastikan kita bisa menangani kanker ini,” ujar Irawati.

Dia menjelaskan sebagai salah satu manufaktur lokal obat kanker, pihaknya menaruh perhatian besar terhadap isu penanganan kanker. Sejak 2014, pihaknya mulai memproduksi obat kanker di Indonesia dan mengurangi impor dari luar negeri.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |