Retno Marsudi mengajak partisipasi perempuan dorong ekonomi inklusif

5 hours ago 4
Di mana pun kita berada, ekosistem yang memberi kesempatan sama kepada perempuan merupakan kunci kesetaraan perempuan dan laki-laki.

Nusa Dua, Bali (ANTARA) -

Menteri Luar Negeri RI periode 2014-2024 Retno Marsudi mengajak peningkatan partisipasi perempuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Di mana pun kita berada, ekosistem yang memberi kesempatan sama kepada perempuan merupakan kunci kesetaraan perempuan dan laki-laki,” kata Retno Marsudi, di sela Asia Grassroots Forum 2025, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Dalam forum itu, ia menyoroti potensi perempuan yang masih menghadapi sejumlah tantangan dari ketidaksetaraan gender terutama di bidang ekonomi dan politik.

Menurut dia, setidaknya empat kesenjangan yang mesti diatasi untuk bisa meningkatkan peran perempuan, yaitu di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik.

Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengutip laporan Global Gender Gap yang mencatat kesenjangan gender di bidang pendidikan saat ini sekitar 10 persen.

Sedangkan di bidang kesehatan, kata dia lagi, kesenjangan hanya sekitar enam persen.

Namun, partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi baru mencapai 60 persen dan di bidang politik hanya 22,5 persen.

“Di sinilah perlunya meningkatkan partisipasi perempuan, terutama di bidang ekonomi dan politik. Meningkatnya partisipasi perempuan akan meningkatkan resiliensi ekonomi nasional,” ujarnya pula.

Retno menekankan perlunya pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan peran dalam mendorong perekonomian yang inklusif.

Berdasarkan data Kementerian UMKM, ada sekitar 65 juta UMKM di tanah air yang lebih dari 64 persen di antaranya dijalankan oleh perempuan.

Untuk itu, ia pun mengharapkan kehadiran semua pihak termasuk pelaku usaha rintisan untuk mengakomodasi partisipasi perempuan bergerak di sektor UMKM.

Ia juga menyoroti masih kurangnya partisipasi perempuan dalam bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) di Indonesia.

Adapun partisipasi perempuan Indonesia dalam bidang STEM diperkirakan mencapai sekitar 35 persen berdasarkan data Organisasi PBB Bidang Pendidikan, Budaya dan Ilmu Pengetahuan (UNESCO) pada 2024.

Selain itu, kata dia lagi, riset juga menunjukkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang ekonomi masih rendah yakni sekitar 3,1 perempuan yang menduduki posisi petinggi (CEO) di Indonesia.

Baca juga: BKSAP: PUIC dorong perempuan terlibat pengambilan keputusan publik

Baca juga: Program HERSpace ajak wanita perkuat peran di berbagai sektor

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |