Ricky Nelson sebut tiga faktor di balik penampilan apik Malut United

4 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Pelatih sementara Persija Jakarta Ricky Nelson mengatakan kesuksesan Malut United berada di tiga besar klasemen sementara Liga 1 Indonesia musim ini adalah karena adanya tiga faktor, yaitu chemistry, pengalaman sang pelatih Imran Nahumarury, dan Stadion Kie Raha.

Di Liga 1 yang tinggal menyisakan satu pertandingan lagi, Malut berada di posisi ketiga dengan 56 poin, hasil dari 15 kemenangan, 11 seri, dan tujuh kekalahan.

Malut bisa finis posisi kedua jika mereka menang melawan Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Jumat (23/5) pukul 19.00 WIB, dan di sisi lain Dewa United yang menghuni posisi kedua dengan 58 poin kalah dari PSBS Biak di Stadion Pakansari, Bogor, pada jam yang sama.

“Mungkin lebih kepada chemistry kali ya. Karena semua pemain yang dia (Imran) bawa ke Malut adalah pemain pilihan dia. Secara coaching team pun semuanya lebih nyatu. Itu mungkin memang buat Malut tahun ini bisa nembus sampai empat besar,” kata Ricky pada jumpa pers pra-pertandingan di JIS, Kamis.

Baca juga: Tiga tim masih berpeluang tampil di kompetisi Asia musim depan

Imran sudah masuk di dunia kepelatihan pada musim 2015/2016 ketika ia menjadi asisten pelatih di PSIS Semarang. Ia naik jabatan menjadi pelatih interim, kemudian pelatih kepala pada tahun 2021.

Pada 2022, karier Imran berlanjut di PSIM Yogyakarta secara singkat, sebelum akhirnya pindah ke Malut pada April 2023.

“Coach Imran cukup pengalaman dalam pengertian dia dari PSIS terus terjun ke PSIM lalu balik bersama Malut,” ucap Ricky tentang pengalaman melatih dari Imran.

Faktor terakhir di balik penampilan gemilang Malut adalah karena mereka bermain di kandangnya sendiri, Stadion Kie Raha, Ternate, Maluku Utara. Malut sempat bermain di luar Ternate pada empat laga pertama saat Stadion Kie Raha belum bisa dipakai, dimana empat laga itu berakhir dengan satu kemenangan, dua seri, dan satu kekalahan.

Secara keseluruhan, Malut dalam 10 laga pertamanya di Liga 1 hanya meraih dua kemenangan, sementara sisanya berakhir lima kali seri dan tiga kekalahan.

Namun, catatan negatif itu lekas dihapus oleh Yakob Sayuri dan kawan-kawan setelah mereka resmi berkandang di Stadion Kie Raha pada 21 November tahun lalu, ditandai dengan kemenangan 3-0 atas Persis Solo.

Sejak itu, Malut meraih tujuh kemenangan, tiga seri, dan dua kekalahan pada 12 laga kandang berikutnya. Tuah di Stadion Kie Raha juga turut menginspirasi laju Malut pada 15 pertandingan terakhir yang hanya menelan satu kekalahan.

“Tapi menurut saya, poin terbesar mereka adalah mereka bisa bermain di home. Karena hampir semua tim yang ke Ternate itu agak kesulitan menghadapi Malut di sana. Jadi itu memang memberikan sumbangsih yang besar. Jadi saya harap memang nanti ke depan Persija bisa terus bermain di JIS. Seperti yang saya bilang selalu,” kata pelatih 44 tahun tersebut.

Baca juga: Lawan Malut, Persija Jakarta bertekad jaga tren kemenangan di JIS

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |