Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun sumur bor di 13 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai langkah antisipatif menghadapi musim kemarau dan potensi kekeringan yang kerap melanda wilayah tersebut setiap tahun.
“Sumur bor ini menjadi bagian dari upaya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya air bersih, di tengah ancaman kekeringan pada musim kemarau yang akan datang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat.
Salah satu lokasi yang telah ditinjau adalah sumur bor di Desa Oebesi, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang. Sumur tersebut dibangun dengan kedalaman 60 meter dan saat ini telah melayani sekitar 300 jiwa.
Baca juga: PTPP berikan bantuan sumur bor air bersih ke warga Desa Oelpuah di NTT
“Air bersih dari sumur ini telah digunakan untuk mandi, memasak, menanam, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Bahkan, warga telah memanfaatkan air tersebut untuk bercocok tanam jagung dan sawi,” ujarnya.
Abdul menekankan bahwa keberadaan sumur bor tidak hanya penting dalam konteks ketahanan air, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.
“Air bersih sangat penting dalam pencegahan stunting. Maka ini yang harus terus dijaga dan dipenuhi,” ujarnya.
BNPB menyalurkan Dana Siap Pakai (DSP) untuk mendukung pembangunan sumur bor ini, sebagai bagian dari program pengurangan risiko bencana berbasis adaptasi perubahan iklim. Upaya ini diharapkan memperkuat ketahanan daerah-daerah rawan kekeringan di NTT yang secara geografis rentan terhadap cuaca ekstrem.
Baca juga: Pemda gandeng BNPB-TNI bangun 12 sumur bor di Timor Tengah Utara NTT
Ia juga mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk turut bertanggung jawab menjaga dan memelihara fasilitas tersebut agar tetap berfungsi dalam jangka panjang.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025