China: Larangan mahasiswa asing ke Harvard hancurkan reputasi AS

7 hours ago 4

Istanbul (ANTARA) - Pemerintah China mengatakan pemerintahan Trump akan “merusak citranya sendiri” dan “kredibilitas internasionalnya” dengan memblokir Universitas Harvard dari menerima mahasiswa asing, demikian menurut laporan media pemerintah China pada Jumat.

Sebelumnya pada Kamis (22/5), pemerintahan Trump menghentikan kemampuan Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa internasional.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, mengatakan bahwa pemerintahan Trump meminta pertanggungjawaban Harvard atas “mendorong kekerasan, antisemitisme, dan berkoordinasi dengan Partai Komunis China di kampusnya.”

“China akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan sah para pelajar dan cendekiawan China di luar negeri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, kepada wartawan di Beijing.

Mao mengatakan kerja sama pendidikan antara China dan Amerika Serikat bersifat saling menguntungkan dan tidak seharusnya dipolitisasi.

Juru Bicara Universitas Harvard, Jason Newton, menyebut tindakan pemerintah tersebut melanggar hukum.

Baca juga: Antisemitisme jadi alat perkuat cengkeraman otoritas di universitas AS

“Kami sepenuhnya berkomitmen untuk mempertahankan kemampuan Harvard dalam menerima mahasiswa dan cendekiawan internasional, yang berasal dari lebih dari 140 negara dan memperkaya Universitas ini – dan negara ini – secara luar biasa,” kata Newton dalam sebuah pernyataan.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan pada Senin bahwa mereka mengakhiri hibah federal senilai 60 juta dolar AS (Rp973 juta miliar) untuk Harvard.

Pemerintahan Trump sebelumnya telah membekukan lebih dari 2,2 miliar dolar AS (Rp35,7 triliun) dalam bentuk hibah federal untuk Harvard dan 60 juta dolar AS (Rp973 miliar) dalam bentuk kontrak.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Universitas Harvard gugat pemerintahan Trump atas pembekuan dana

Baca juga: AS cabut visa puluhan mahasiswa di tengah aksi bela Palestina

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |