Mensesneg: Indonesia di "ring of fire", mitigasi bencana jadi prioritas

8 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, terutama gempa bumi, mengingat Indonesia berada di kawasan ring of fire.

Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa meskipun secara ilmiah belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu terjadinya gempa secara pasti, upaya mitigasi harus tetap dilakukan secara disiplin dan menyeluruh.

“Jika itu terjadi, maka kita harus sudah siap perangkat, siap personel, melakukan pendidikan mitigasi, evakuasi, termasuk peralatan medis jika kemudian terjadi apa yang diprediksikan,” kata Prasetyo merespons gempa di Bengkulu dini hari tadi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di kawasan ring of fire atau cincin api Pasifik, yaitu jalur cincin vulkanik yang membentang di sekitar Samudra Pasifik dan dikenal sebagai wilayah paling aktif secara geologis di dunia.

Posisi ini membuat Indonesia rawan terhadap berbagai bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.

Baca juga: Pemkot Bengkulu catat sebanyak 140 rumah rusak terdampak gempa
Baca juga: Pemprov Bengkulu bangun dapur umum di lokasi terdampak gempa

Dalam kesempatan itu, Prasetyo yang juga Juru Bicara Presiden menggarisbawahi perlunya pemeliharaan peralatan mitigasi bencana dan peningkatan kesadaran institusi serta individu agar rencana mitigasi tidak mandek.

Mensesneg menyampaikan bahwa kesiapsiagaan bencana dapat diibaratkan seperti mempersiapkan alat pemadam kebakaran.

Ia menuturkan, meskipun kebakaran tidak diharapkan terjadi, alat pemadam tetap perlu disiapkan dan dirawat. Namun, menurut dia, karena lama tidak digunakan, peralatan tersebut sering kali luput dari perawatan sehingga saat dibutuhkan justru tidak berfungsi.

Ia menekankan bahwa hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bersama, yang menuntut kedisiplinan dari individu maupun institusi dalam menjaga kesiapan menghadapi situasi darurat.

Untuk menegakkan kedisiplinan dalam kesiapsiagaan, menurut Prasetyo, dibutuhkan dukungan anggaran yang memadai.

“Ini kembali ke penerimaan negara. Kesadaran wajib pajak sangat penting agar pendanaan mitigasi bencana bisa berjalan optimal,” ujarnya.

Baca juga: Pemkot Bengkulu usulkan penggunaan anggaran tak terduga ke pusat
Baca juga: Mensesneg: Kami sudah berkoordinasi tangani gempa bengkulu

Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |