BI: Uang beredar M2 tetap tumbuh capai Rp9.390 triliun pada April

7 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2025 tetap tumbuh mencapai Rp9.390 triliun.

"Pertumbuhan M2 pada April 2025 sebesar 5,2 persen year on year (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,1 persen (yoy), sehingga tercatat Rp9.390,0 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat.

Baca juga: BI: Uang beredar M2 tumbuh jadi Rp9.436,4 triliun pada Maret 2025

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,0 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 2,4 persen (yoy).

Perkembangan M2 pada April 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.

Penyaluran kredit pada April 2025 tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,7 persen (yoy).

Dalam hal ini, kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker's acceptances), dan tagihan repo.

Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.

Selanjutnya, tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkontraksi sebesar 21,0 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 8,7 persen (yoy).

Sementara aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,6 persen (yoy), setelah pada Maret 2025 tumbuh sebesar 6,0 persen (yoy).

Adapun uang primer (M0) adjusted pada April 2025 tumbuh 13,0 persen (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 21,8 persen (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp1.952,3 triliun.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 7,3 persen (yoy) dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 9,9 persen (yoy).

Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 adjusted dipengaruhi oleh pengendalian moneter yang sudah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).

Baca juga: BI: Uang beredar M2 tumbuh tinggi, capai Rp9.232,8 triliun di Januari

Baca juga: BI: Uang beredar tumbuh jadi Rp9.210,8 triliun pada Desember 2024

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |