Istanbul (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengaku telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Jumat terkait upaya mencapai perdamaian dalam perang Rusia-Ukraina.
Percakapan itu menjadi kali pertama Rubio terlibat dalam perundingan sebagai Penjabat Penasihat Keamanan Nasional untuk Presiden Donald Trump.
Menurut Yermak, percakapan itu juga melibatkan utusan khusus AS Steve Witkoff dan Jenderal Keith Kellog serta Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov.
Kedua pihak membahas kemajuan upaya gencatan senjata dan proses perdamaian setelah pembicaraan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dengan Trump.
"Perhatian utama adalah gencatan senjata dan prospek penyelesaian damai. Kami secara khusus fokus pada pentingnya menerapkan poin-poin yang disepakati kedua presiden," kata Yermak.
Percakapan itu terjadi setelah Zelenskyy memberi tahu Trump pada Kamis bahwa Ukraina siap melakukan gencatan senjata selama 30 hari dan pembicaraan "dalam bentuk apa pun" asal Rusia berkomitmen penuh untuk mengakhiri perang.
Yermak juga menyambut baik ratifikasi Parlemen Ukraina tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi dengan AS dan menyebutnya sebagai "dokumen bersejarah yang membuka tahap baru" dalam hubungan kedua negara.
Kesepakatan itu memberi AS akses ke sumber daya mineral Ukraina dengan imbalan dana investasi.
“Saya berterima kasih kepada para mitra atas dukungan mereka yang berkelanjutan dan dialog konstruktif selama masa-masa paling sulit ini,” kata Yermak.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump serukan gencatan senjata 30 hari Rusia-Ukraina tanpa syarat
Baca juga: Uni Eropa sambut perjanjian baru kemitraan ekonomi AS-Ukraina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025