Senin pagi, kualitas udara Jakarta terburuk kelima di dunia

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi ini menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia dan masuk kategori udara tak sehat.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 57,3 mikrogram per meter kubik.

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Sedangkan kategori tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Lalu kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa yang berada di angka 168, urutan kedua Delhi, India di angka 160, ketiga Lahore, Pakistan di angka 158, urutan keempat Riyadh, Arab Saudi di angka 152.

Namun demikian, masyarakat tetap direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.

Baca juga: KLH minta DKI percepat konversi angkutan massal berbasis listrik

Baca juga: Penggunaan transportasi umum pangkas biaya dan menyehatkan

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |