Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberi pesan mengenai makna sejati dari pengabdian kepada 285 pilar sosial yang terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSM), pekerja sosial, karang taruna, Tagana, Rehsos, dan Pordam, di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Senin, Mensos mengatakan kekuatan suatu bangsa tidak terletak pada banyaknya bantuan yang diberikan pemerintah, melainkan pada banyaknya orang yang bersedia mengabdi dengan tulus.
“Pengabdian tanpa sorot lampu adalah keteladanan sejati. Bukan banyaknya bantuan yang membuat bangsa ini kuat, tetapi banyaknya orang yang rela mengabdi untuk mengangkat sesamanya,” kata Mensos Saifullah Yusuf.
Ia menegaskan pendamping adalah ujung tombak dalam menjaring anak-anak dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bisa bersekolah di Sekolah Rakyat. Sekolah ini dirancang untuk anak-anak dari keluarga termiskin yang tercatat dalam Desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca juga: Mensos ajak pilar sosial kerja terarah entaskan kemiskinan
Oleh karena itu, lanjut Mensos, semua proses rekrutmen dilakukan secara transparan, tanpa ruang untuk titipan ataupun pungutan.
“Tidak ada titipan. Tidak ada pungutan. Semua berdasarkan data. Pendamping punya amanah besar untuk menghadirkan keadilan lewat pendidikan,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Pada kesempatan itu ia pun menggarisbawahi pentingnya validasi dan verifikasi DTSEN yang dilakukan oleh para pendamping sosial.
Menurutnya, data adalah fondasi dari seluruh intervensi kebijakan. Kesalahan dalam data berarti kemungkinan besar akan ada warga miskin yang tidak terjangkau bantuan negara.
Dalam kesempatan itu, Mensos juga meninjau langsung progres penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Banjarnegara. Sekolah ini direncanakan akan menampung 100 siswa pada tahap awal dan akan berkembang hingga 300 siswa setelah pembangunan gedung baru selesai.
Baca juga: DTSEN masuk uji petik, Mensos ingatkan pilar sosial jadi ujung tombak
Ia menjelaskan gedung sementara akan menggunakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang saat ini direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Adapun untuk pembangunan jangka panjang, Pemkab Banjarnegara telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare di Kelurahan Wangon untuk jenjang SMP.
Bupati Banjarnegara Amalia Desiana pun turut menyampaikan dukungan penuh atas program tersebut.
Ia mengapresiasi langkah cepat dan nyata Kementerian Sosial (Kemensos) dalam membangun masa depan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
“Terima kasih kepada Kementerian Sosial yang selalu hadir untuk masyarakat Banjarnegara,” ucapnya.
Baca juga: Mensos ajak pilar sosial kerja terukur untuk graduasi 10 KPM per tahun
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025