Jakarta (ANTARA) - Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, mengalami dua kali meletus pada Senin pagi dengan hembusan kolom abu setinggi lebih dari mencapai satu kilometer di atas puncak.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan letusan terjadi pada pukul 06.22 WIT dengan kolom abu setinggi sekitar satu kilometer di atas puncak atau 2.087 meter di atas permukaan laut.
Petugas Pemantau Gunung Api Badan Geologi di Halmahera Utara melaporkan kolom abu erupsi teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur.
Baca juga: Gunung Dukono di Halmahera Utara erupsi
Letusan kedua terjadi pada pukul 07.09 WIT dengan kolom letusan setinggi sekitar 1,6 kilometer di atas puncak atau 2.687 meter di atas permukaan laut. Kolom abu juga terpantau berwarna putih hingga kelabu dan mengarah ke timur dengan intensitas tebal.
Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi 62,82 detik.
"Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," kata dia.
Baca juga: Gunung Dukono kembali semburkan abu setinggi 1.500 meter
Saat ini Gunung Dukono berada pada status Level II atau Waspada. Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari kawah Malupang Warirang.
Warga juga diimbau untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan, terutama karena sebaran abu dapat berubah mengikuti arah dan kecepatan angin.
Baca juga: Gunung Dukono di Halut semburkan abu setinggi 1.500 meter
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025