Sejumlah tanda tubuh mengalami kelebihan kafein

2 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Kafein baik di kopi maupun minuman berenergi kerap dipilih banyak orang untuk menunjang tenaga dan konsentrasi, namun jika dikonsumsi berlebihan bisa menjadi sumber stres bagi tubuh dan pikiran.

Menurut laporan Hindustan Times, Minggu, Ahli Gizi di Motherhood Hospital, Gurugram, Dr. Nisha mengatakan bahwa banyak orang tidak menyadari betapa cepatnya kafein dapat menumpuk dalam tubuh yang berdampak pada fisik maupun psikologis.

“Bahkan sedikit lebih banyak dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan mengganggu tidur, pencernaan, dan suasana hati. Mendengarkan tanda peringatan awal tubuh menjadi langkah pertama menuju tingkat energi yang lebih sehat dan seimbang,” kata Dr. Nisha.

Dr. Nisha mengatakan tanda peringatan awal tubuh kelebihan kafein seperti gemetar atau tidur terganggu. Adapun berikut lima tanda atau gejala tubuh kelebihan kafein, di antaranya:

Baca juga: Pakar ingatkan konsumsi kopi berlebih bisa sebabkan diuretik

Merasa bergetar, gelisah, atau sangat gugup tanpa alasan

Kafein memblokir adenosin, menstimulasi sistem saraf pusat secara berlebihan dan memicu pelepasan adrenalin berlebih, yang berdampak dapat memperburuk gangguan kecemasan, meningkatkan stres, serta memengaruhi fokus dan suasana hati.

Sulit tidur, sering terbangun malam hari, atau bangun dalam kondisi tidak segar

Dengan waktu paruh 5–6 jam, kafein menunda siklus tidur nyenyak jika dikonsumsi terlalu sore. Dampak pada kesehatan seperti tidur buruk mengganggu proses pemulihan, imunitas, dan regulasi suasana hati.

Jantung berdegup kencang, berdebar, atau berdetak tidak beraturan saat istirahat

Kelebihan kafein memicu adrenalin berlebih menstimulasi jantung hingga meningkatkan detak dan ketidakteraturan. Sebuah laporan oleh Journal of Psychopharmacology menunjukkan bahwa stres kardiovaskular dan palpitasi yang terus-menerus memerlukan evaluasi medis.

Baca juga: Ketahui efek samping dari kafein hingga batas konsumsi per hari

Penderitaan pencernaan berupa sering ke kamar mandi, kram perut, refluks asam, atau sakit lambung

Hal ini lantaran kafein bersifat diuretik, laksatif, dan meningkatkan produksi asam lambung, di mana berdampak pada kesehatan seperti dapat menyebabkan dehidrasi, malabsorpsi nutrisi, dan iritasi gastrointestinal.

Sakit kepala setiap hari atau nyeri hebat saat tidak mengonsumsi kafein

Kafein menyempitkan pembuluh darah otak, dan penghentiannya menyebabkan pelebaran kembali yang memicu rasa sakit. Hal itu berdampak menunjukkan ketergantungan dan dapat menyebabkan siklus withdrawal yang menyakitkan.

Adapun kiat mengurangi konsumsi kafein seperti memperbanyak mengonsumsi air putih mendukung detoksifikasi, gunakan metode bertahap dengan mengurangi 25–50 mg setiap 3–4 hari untuk meminimalkan sakit kepala dan kelelahan.

Kemudian, bisa mengganti dengan teh hijau, teh hitam, atau kopi tanpa kafein, serta tetapkan batas waktu kafein seperti tidak mengonsumsinya sebelum pukul 12.00–14.00 untuk menghindari gangguan tidur.

Namun, jika tubuh mengalami gejala berat seperti detak jantung tidak beraturan, nyeri dada, kecemasan ekstrem, atau serangan panik, segera hubungi dokter.

Baca juga: Ingin konsumsi kafein dan gula tiap hari tanda metabolisme bermasalah

Baca juga: Cara mengatasi jantung berdebar setelah minum kopi

Baca juga: Waktu yang tepat untuk minum kopi menurut pakar

Penerjemah: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |