Respons "Fantasi Sedarah", Mendukbangga tekankan perubahan perilaku

5 hours ago 3
Kekuatan kita mengubah perilaku, maka fokus kita ke sini. Ada perilaku menyimpang, hal-hal yang tidak lazim menjadi lazim

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menekankan pentingnya perubahan perilaku untuk merespons tentang grup "Fantasi Sedarah" di media sosial Facebook, sebuah komunitas berisi percakapan yang mengarah ke inses atau seks sedarah.

"Kekuatan kita mengubah perilaku, maka fokus kita ke sini. Ada perilaku menyimpang, hal-hal yang tidak lazim menjadi lazim, itu ditunjukkan sekarang kepada kita (dalam grup Fantasi Sedarah). Oleh karena itu, saya memasukkan ponsel sebagai bagian dari keluarga, memengaruhi perilaku kita, hari ini teknologi mengendalikan kita, maka yang harus kita ubah itu perilaku," katanya saat ditemui di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Senin.

Wihaji menegaskan pembangunan keluarga selama ini masih dilihat sebagai sesuatu yang sederhana, tetapi hal tersebut menjadi sangat penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

Penggunaan ponsel, menurutnya saat ini telah mengambil sebagian besar waktu keluarga Indonesia. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan Kemendukbangga/BKKBN yakni melalui perubahan perilaku.

"Saya memasukkan ponsel sebagai bagian dari keluarga yang memengaruhi perilaku kita. Hari ini, teknologi mengendalikan kita, maka yang kita urus itu perilaku, algoritma di handphone," ujar dia.

Baca juga: Polda Metro Jaya imbau masyarakat stop sebar unggahan konten inses

Ia mengemukakan untuk mengendalikan negara, maka hal pertama yang harus diubah yakni keluarga, karena keluarga mengambil peran penting untuk pengendalian perilaku, sehingga saat ini yang harus segera melaksanakan pencegahan yakni di lini keluarga.

"Untuk itu, kita tugasnya mencegah dan mengubah perilaku, karena ini (keluarga) setiap hari ada dalam kita, setuju atau tidak kita akan berhadapan dengan ini. Kalau keluarga bubar, atau Indonesia enggak punya anak selama 30 tahun misalnya, kan bisa bubar negara," ujar dia.

Wihaji melanjutkan, untuk mengatasi perilaku menyimpang di luar nalar dan kodrat manusia seperti grup inses tersebut, maka tugas pemerintah yakni terus mengedukasi keluarga dan masyarakat.

"Tugas kita menjelaskan dan jangan kapok edukasi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan perilaku, maka seperti yang sudah saya bilang, handphone itu bagian dari keluarga. Kita hari ini mesti memperhatikan, bagaimana sebagai keluarga baru, handphone itu memengaruhi banyak hal, dan itu menjadi sesuatu yang mesti kita edukasi terus secara terus menerus kepada masyarakat Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Komnas Perempuan minta polisi usut tuntas kasus grup inses di Facebook

Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo mengatakan Kemkomdigi telah melaporkan grup media sosial Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses kepada Meta, perusahaan induk platform tersebut.

"Jadi kita sudah hubungi Meta dan juga platform yang ada di bawah mereka, dalam hal ini Facebook," kata Angga.

Menanggapi laporan tersebut, Meta telah memutus akses terhadap enam grup Facebook yang terbukti memuat konten menyimpang itu. Angga meminta platform media sosial untuk terus memantau dan mencegah kemunculan grup-grup serupa.

Angga mengecam keras penyebaran konten yang bertentangan dengan norma sosial serta hukum yang berlaku di Indonesia. Dia meminta aparat penegak hukum untuk mengusut pelaku penyebaran konten tersebut.

Baca juga: Komnas Perempuan: Pemerintah harus tegas tindak grup seksual di medsos

Baca juga: Sahroni desak polisi telusuri grup Facebook berisi konten inses

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |