Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana akibat terjadinya banjir, longsor, dan pohon tumbang di berbagai lokasi di daerah itu akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Jumat (21/11).
"Semua personel terkait harus bergerak cepat, fokus pada keselamatan warga dan penanganan darurat,” kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Parik Malintang, Senin.
Ia mengatakan penetapan tersebut berdasarkan kajian yang dilakukan pemerintah setempat dengan melihat dampak bencana, keterbatasan sumber daya lokal, serta rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman.
"Seluruh personel BPBD, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, serta aparatur sipil negara di Padang Pariaman agar turun langsung membantu masyarakat di lokasi terdampak," ujarnya.
Diketahui Padang Pariaman mengalami sejumlah jenis bencana sejak Jumat (21/11) akibat cuaca ekstrem namun cuaca buruk tersebut terus terjadi hingga hari ini. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem masih menerpa daerah itu dan sekitarnya hingga 27 November.
Setidaknya ratusan warga Padang Pariaman telah dievakuasi dan pemerintah setempat pun telah mendirikan delapan dapur umum guna memastikan warganya mendapatkan makanan.
Baca juga: BNPB: 1.824 warga Padang Pariaman terdampak banjir, dua luka ringan
"Hari ini pemerintah daerah telah menyiapkan 2.000 paket makanan siap saji yang akan didistribusikan ke seluruh titik lokasi bencana," kata John.
Pemkab Padang Pariaman meminta pemerintah pusat untuk membantu menangani bencana yang terjadi di Padang Pariaman. Apalagi bencana khususnya banjir disebabkan oleh air sungai meluap yang merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra V.
Pemerintah setempat bersama pihak terkait telah melaksanakan gotong royong untuk membersihkan sungai salah satunya Sungai Batang Ulakan beberapa bulan lalu agar aliran air bisa lancar namun hal itu belum membuahkan hasil maksimal karena banjir kembali terjadi.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mencatat belasan lokasi di daerah itu ditimpa sejumlah bencana baik longsor, banjir, maupun pohon tumbang akibat diterjang cuaca ekstrem dalam tiga hari terakhir.
"Itu masih data sementara, kami masih mendata karena data bisa berubah seiring dengan cuaca ekstrem yang masih berlanjut," kata Sekretaris Daerah Padang Pariaman Rudy Repenal saat dikonfirmasi.
Kendati bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun mengakibatkan aktivitas warga terganggu apalagi warga yang terisolasi akibat banjir.
Baca juga: Cuaca ekstrem, Padang Pariaman dilanda banjir hingga pohon tumbang
"Meskipun pemerintah setempat telah mengevakuasi korban yang terisolasi tersebut namun kami sedang mengupayakan agar penyebab bencana menahun di daerah itu tidak terulang kembali dengan meminta bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.
Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































