Surabaya (ANTARA) - Pelatih Persebaya Surabaya Eduardo Perez mengaku kecewa atas hasil imbang 1-1 meski timnya tampil dominan saat menghadapi Arema FC pada pekan ke-13 BRI Liga 1 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu sore.
"Kami tampil dominan dan menciptakan banyak peluang yang seharusnya bisa memastikan kemenangan, dan babak pertama tadi menjadi salah satu performa terbaik kami musim ini," kata coach Edu, sapaan akrabnya saat konferensi pers di Stadion GBT Surabaya, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa tim sudah menyiapkan strategi dan analisis mendalam sebelum pertandingan untuk menekan lawan sejak awal laga.
Baca juga: Persebaya ditahan imbang Arema FC di GBT Surabaya
Bahkan, dirinya menargetkan agar Persebaya dapat mengamankan tiga poin demi mengembalikan kepercayaan diri tim.
“Kami bermain lebih baik dan punya banyak peluang, tapi ini sepak bola, yang dihitung adalah gol,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengaku sedih karena tidak dapat menghadiahkan kemenangan kepada pendukung yang hadir dalam jumlah besar.
Sementara itu, kapten Persebaya Bruno Moreira juga menyampaikan kekecewaan karena seluruh skuad merasa telah bekerja keras untuk meraih hasil maksimal.
Baca juga: Pelatih klaim Persebaya vs Arema FC derbi besar di Indonesia
Ia menilai, pemain dan staf juga telah memahami urgensi laga derbi tersebut bagi klub dan masyarakat Surabaya.
“Kami sudah melakukan segalanya, tapi hasil hari ini sangat mengecewakan,” katanya.
Saat ini Persebaya menempati peringkat kedelapan klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan torehan 16 poin dari 11 pertandingan.
Tim berjuluk Bajol Ijo itu membukukan empat kemenangan, empat hasil imbang dan tiga kekalahan. Dari sisi produktivitas, Persebaya mencetak 11 gol dan kebobolan dua gol, sehingga mengantongi selisih gol +9.
Baca juga: Persebaya targetkan tiga poin dari Arema FC
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































