Laporan Indef sebut pertanian jadi motor penggerak pertumbuhan PDB RI

1 day ago 8
Selain menjadi motor pertumbuhan PDB nasional, sekitar 12–13 persen, sektor pertanian juga berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja

Jakarta (ANTARA) - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa sektor pertanian menjadi kontributor utama dalam menggerakkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional, khususnya pada triwulan I 2025.

Menurut paparan Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov dalam laporan Monitoring Issue of Food, Energy and Suistainable Development yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi sebesar 10,52 persen pada triwulan I 2025.

Lonjakan ini didorong oleh panen raya padi dan jagung, yaitu produksi padi yang naik 51,45 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan jagung naik 39,02 persen.

Kondisi ini diperkuat oleh faktor cuaca yang mendukung dan musim panen yang lebih awal dari biasanya. Panen raya juga bertepatan dengan Ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh pada Maret–April, sehingga permintaan terhadap bahan pangan pokok meningkat tajam dan mendorong penyerapan produksi.

Selain itu, berdasarkan data Kementerian Pertanian yang dikutip dalam laporan tersebut, Bulog berhasil menyerap 1,3 juta ton beras pada April 2025. Hal ini menunjukkan efektivitas intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

Tak hanya unggul dari sisi output produksi dan kontribusi terhadap PDB, dalam laporan itu, Indef juga mencatat sektor pertanian turut menunjukkan kinerja kuat dalam penyerapan tenaga kerja.

Berdasarkan data BPS per Februari 2025, sektor ini menyerap 28,54 persen dari total angkatan kerja nasional, tertinggi dibanding sektor lainnya seperti perdagangan dan industri pengolahan.

“Selain menjadi motor pertumbuhan PDB nasional, sekitar 12–13 persen, sektor pertanian juga berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja.” tulis dia dalam laporannya.

Bahkan, dalam enam bulan terakhir, sektor ini telah menambah sekitar 850 ribu lapangan kerja baru dari total kenaikan tahunan sebanyak 890 ribu orang.

Hal ini menjadi bukti peran vital pertanian dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat bawah.

INDEF menilai, capaian ini menjadi modal penting bagi pemerintah untuk memperkuat sektor pangan sebagai pilar pembangunan.

Namun demikian, tantangan seperti lemahnya daya tawar petani, ketimpangan dalam rantai nilai, dan fluktuasi harga gabah tetap menjadi perhatian utama.

Oleh karena itu, momentum positif ini harus dibarengi dengan reformasi tata niaga pertanian, penguatan peran Bulog, dan strategi perlindungan harga petani saat panen raya.

Jika ditunjang kebijakan yang tepat dan berkeadilan, sektor pertanian dinilai dapat menjadi pondasi ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di tengah tantangan global dan tekanan geopolitik yang masih berlangsung.

Baca juga: Indef: Rakit kendaraan secara lokal buka peluang dari hulu ke hilir

Baca juga: Indef nilai Kopdes Merah Putih bisa bantu ringankan tekanan ekonomi RI

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |