Lafadz takbiran Idul Adha: Arab, latin, dan artinya

1 day ago 7

Jakarta (ANTARA) - Takbiran merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Mengumandangkan takbir menjadi bentuk pengagungan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya, sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas selesainya ibadah haji bagi yang menunaikannya.

Selain itu, takbiran juga memiliki nilai sosial yang kuat karena dapat mempererat ukhuwah islamiyah di antara sesama muslim. Suasana penuh kebersamaan saat bertakbir mampu menumbuhkan semangat persaudaraan dan memperkuat tali silaturahmi. Berikut ini adalah lafadz takbiran Idul Adha lengkap dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

Lafadz takbiran Idul Adha

للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."

Baca juga: Sejarah singkat Idul Adha dan pentingnya ibadah kurban dalam Islam

Bacaan dzikir takbiran Idul Adha

للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun. Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah. Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.

Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya untuk Allah."

Baca juga: Manfaat kulit hewan kurban dan tata cara pengelolaannya sesuai syariah

Waktu dan tata cara takbiran

Takbiran Idul Adha dimulai sejak malam 10 Dzulhijjah hingga berakhirnya hari-hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Takbir ini dapat dikumandangkan secara individu maupun berjamaah, baik di masjid, mushala, maupun di rumah, sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT.

Di berbagai daerah di Indonesia, tradisi takbir keliling juga umum dilakukan. Kegiatan ini menjadi sarana syiar Islam sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga dalam menyambut Hari Raya Idul Adha dengan suka cita dan semangat persaudaraan.

Makna dan keutamaan takbiran

Mengumandangkan takbir pada Hari Raya Idul Adha memiliki makna mendalam, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur dan pengagungan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya. Selain itu, takbiran juga menjadi pengingat akan keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan kepatuhan.

Dengan memahami lafadz takbiran dan maknanya, diharapkan umat Islam dapat menghayati dan mengamalkan sunnah ini dengan lebih khusyuk dan penuh keikhlasan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: Doa buka puasa Arafah 2025: Bacaan Arab, latin, dan terjemahannya

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |