Lebak (ANTARA) - Masyarakat korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang terjadi awal 2020 berharap bisa direlokasi dengan dibangunkan hunian tetap (huntap), sehingga hidup layak dan sehat.
"Kami sudah lima tahun lebih tinggal di hunian sementara (huntara) dengan kondisi memprihatinkan, jika hujan kebocoran, jika kemarau kepanasan," kata Iyan, seorang warga korban bencana alam yang tinggal di Huntara Cigobang Lebak, Senin.
Baca juga: Pemkab Lebak sediakan huntara bagi warga korban banjir
Masyarakat korban bencana alam di Blok Cigobang sekitar 112 kepala keluarga, kini menempati tenda huntara dengan kondisi tidak layak huni, ditambah kebocoran saat musim hujan.
Masyarakat di sini menempati gubuk huntara sudah berjalan lima tahun dengan kondisi cukup memprihatinkan.
Tenda huntara memiliki ruangan sekitar 4x4 meter, terpaksa tidur bersamaan dengan istri dan anak-anak hingga saling berdesakan dengan ruangan sempit itu.
Warga yang menempati tenda di Blok Huntara Cigobang Kecamatan Lebak Gedong terkadang mengalami gangguan kesehatan lingkungan.
"Kami hampir setiap hari menerima laporan warga sakit akibat tinggal di hunian yang tidak layak itu," katanya.
Jenab (45), warga Blok Cigobang Kabupaten Lebak mengatakan masyarakat korban bencana alam sangat mendambakan relokasi ke tempat yang lebih aman, nyaman dan sehat dengan diberikan bantuan huntap.
Mereka yang tinggal di huntara, anggota keluarga tidak betah, terlebih saat musim kemarau, dipastikan ruangan rumah panas dan pengap.
Baca juga: Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia bangun huntara di Lebak
Baca juga: BPBD : Relawan boleh bangun huntara di lokasi aman bencana
"Kami minta pemerintah bisa membangun huntap untuk kami. Kami ingin direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam," katanya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan Pemerintah Banten akan menyelesaikan warga korban bencana alam 2020 yang kini tinggal di Huntara Cigobang Lebak sebanyak 112 kepala keluarga.
Dalam waktu dekat, pihaknya mengunjungi lokasi Huntara itu sekaligus melakukan pendataan.
Sebetulnya, Pemprov Banten bisa mengerjakan pembangunan huntap tahun ini jika diberikan kewenangan. "Kita bisa membangun hunian sederhana dengan anggaran biaya tak terduga (BTT)," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025