Jakarta (ANTARA) - Asosiasi pengemudi ojek online (ojol), Keluarga Besar Driver Jabodetabek (KBDJ) menyatakan tidak akan ikut dalam aksi unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung pada Selasa (20/5).
"Saya dan KBDJ menghormati dan mendukung perjuangan teman-teman di aksi tersebut agar dapat berjalan dengan sukses. KBDJ tetap bekerja (on bid), mencari rezeki untuk menghidupi kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Ketua KBDJ Freddy Santoso Suherli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Anggota komunitasnya akan tetap “narik” di luar wilayah tempat aksi akbar tersebut dilaksanakan. Diharapkan, aksi tersebut tidak diwarnai oleh kekerasan atau tindakan anarkis.
Baca juga: Ojek online Jakarta Utara tidak ikut unjuk rasa pada 20 Mei
Kendati demikian, menurut Freddy, sesama pengemudi ojol harus memiliki rasa saling menghargai, sehingga tidak ada unsur pemaksaan untuk mengikuti aksi tersebut.
“Semua driver merasakannya. Namun hal itu harus dirundingkan bersama antara driver, aplikator dan regulator. Kita berdialog bersama,” kata Freddy.
Namun sekali lagi, Freddy pun mengaku tetap menghargai para pengendara ojol yang besok ingin mengikuti demo akbar tersebut.
Sebelumnya, Garda Indonesia sebagai asosiasi pengemudi ojol (ojek online) meminta maaf kepada masyarakat Jakarta dan aglomerasi Jabodetabek karena pada 20 Mei 2025, Kota Jakarta akan diserbu pengemudi online gabungan roda dua dan roda empat.
Aksi ini dilakukan dalam rangka unjuk rasa akbar dan reuni aspirasi akbar Aksi 205.
Baca juga: Akan lakukan aksi akbar di 20 Mei, Asosiasi pengemudi Ojol minta maaf
“Selain akan kedatangan ribuan ojol dan taksi online dari berbagai penjuru bahkan ada yang akan hadir dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Cikampek dan Karawang dari arah timur pulau Jawa, Jakarta akan kedatangan juga ratusan ojol dari barat pulau Jawa seperti dari Palembang, Lampung dan Banten Raya,” kata Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/5).
Aksi Akbar 205 ini akan terkonsentrasi di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan dan DPR RI.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025