Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mendorong penguatan gerakan Car Free Day (CFD) dan olahraga ramah lingkungan, seperti bersepeda dan lari, sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat yang mendukung kualitas udara bersih.
"Gerakan ini bukan sekadar program pemerintah, tetapi sudah menjadi simbol komitmen publik terhadap lingkungan dan kesehatan," kata Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH Rasio Ridho Sani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin.
Menurut dia, CFD yang telah digagas sejak awal tahun 2000-an kini telah berkembang menjadi tren sosial yang positif. Ia menyebut kegiatan ini efektif mengurangi emisi kendaraan bermotor sekaligus menumbuhkan kesadaran publik tentang pentingnya udara bersih.
Baca juga: BNN RI manfaatkan CFD untuk kampanyekan "Indonesia Bersinar"
“Dulu kami mulai dengan semangat lingkungan, sekarang berkembang menjadi gaya hidup. Orang lari, bersepeda, dan berkumpul bukan hanya untuk olahraga, tapi juga menunjukkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
KLH menilai CFD juga membuka ruang kolaborasi antara pemerintah, komunitas olahraga, pelaku usaha, dan masyarakat umum, untuk bersama-sama menciptakan ruang kota yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, menurutnya, kegiatan ini berkontribusi pada pengurangan konsumsi bahan bakar fosil, sekaligus mendorong peningkatan ruang terbuka hijau dan area pedestrian di pusat kota.
Baca juga: Seratus orang lebih ikuti lomba tari tortor di CFD
Merujuk data sektor transportasi, terutama kendaraan bermotor, yang menjadi penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta dan sekitarnya, dengan kontribusi mencapai 44 persen.
Ridho menyampaikan dukungan lintas sektor, termasuk dari pemerintah daerah, sangat penting agar CFD tidak hanya menjadi rutinitas mingguan, tetapi bagian dari strategi jangka panjang penataan kota berkelanjutan.
Ia menambahkan kampanye udara bersih melalui gaya hidup sehat dan rendah emisi ini akan terus diperkuat, seiring dengan tantangan peningkatan pencemaran udara di wilayah metropolitan, seperti Jabodetabek.
Baca juga: CFD di tengah udara Jakarta yang tidak sehat
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025