Kilang Pertamina optimalkan program TJSL untuk berdayakan masyarakat

4 days ago 4
Program MAMAKU juga melahirkan unit usaha Kampung Kepiting, yang dikelola oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru yang mayoritas mantan nelayan dan pekerja migran

Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berkomitmen memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar wilayah operasionalnya melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Sejak 2018, inisiatif pemberdayaan masyarakat yang dijalankan KPI telah menjangkau sekitar 3.269 penerima manfaat di enam lokasi kilang yang berbeda.

Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y. Nasroen, mengatakan bahwa perubahan ini terjadi karena KPI konsisten menjalankan program TJSL melalui pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Salah satu program tersebut adalah Masyarakat Mandiri Kutawaru (MAMAKU) di Cilacap, yang memberdayakan masyarakat sekitar kilang melalui pengembangan konservasi mangrove, pengelolaan sampah, budi daya ikan, dan UMKM.

“Program MAMAKU juga melahirkan unit usaha Kampung Kepiting, yang dikelola oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru yang mayoritas mantan nelayan dan pekerja migran,” kata Hermansyah dalam siaran pers KPI di Jakarta, Rabu.

Warriyanto, mantan nelayan Cilacap yang kini menjadi koordinator Kampung Kepiting, menuturkan bahwa kehidupannya mengalami peningkatan signifikan sejak bergabung dengan inisiatif ini pada 2020. Di bawah koordinasinya, Kampung Kepiting kini menaungi sekitar 20 warga Kelurahan Kutawaru.

“Kampung Kepiting kini menjadi sentra kuliner laut yang ramai dikunjungi wisatawan. Omzet Kampung Kepiting dalam sebulan bisa mencapai puluhan juta, sehingga perekonomian masyarakat setempat ikut terangkat,” kata Hermansyah.

Pada 2025, Hermansyah mengatakan, program MAMAKU akan terus dikembangkan melalui penguatan aspek edukatif dan ekonomi.

Kegiatan utamanya meliputi pengembangan eduwisata Kampoeng Kepiting, pengelolaan dan optimalisasi bank sampah, pengembangan dan integrasi pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya (P4S), pengembangan budidaya ternak kambing terintegrasi, serta pembentukan pasar komunal Pasar AMARTA.

Selain di Cilacap, Hermansyah juga menyoroti program PERINTIS yang dijalankan KPI di Indramayu. Program ini secara khusus memberdayakan kaum disabilitas tuna rungu melalui pendirian unit usaha Kedai Kopi Teman Istimewa.

“Program PERINTIS telah mengubah kehidupan para disabilitas di Indramayu, yang sebelumnya jauh dari kata berdaya. Kini, mereka memiliki pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik,” kata Hermansyah.

Carnoto, salah satu barista tuna rungu di Kedai Kopi Teman Istimewa, mengungkapkan kebahagiaannya atas pekerjaan yang dimilikinya, yang telah meningkatkan rasa percaya dirinya.

Untuk tahun ini, program PERINTIS akan fokus pada penciptaan wirausaha mandiri dari kalangan barista dan teman tuli, termasuk dukungan terhadap produksi kreatif berbahan tenun oleh komunitas disabilitas.

KPI juga mendorong terciptanya pelayanan publik yang inklusif di daerah melalui pelatihan bahasa isyarat Indonesia bagi petugas layanan, serta mengintegrasikan muatan lokal Al Quran bahasa isyarat ke dalam kurikulum Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Prinsip utama dari program-program pemberdayaan yang dirancang oleh perusahaan adalah untuk mendorong kemandirian masyarakat, bukan menciptakan ketergantungan,” kata Hermansyah.

Baca juga: Kinerja awal tahun lampaui target, PT KPI kejar pencapaian di 2025

Baca juga: PT KPI hadirkan inovasi pastikan keberlangsungan bisnis perusahaan

Baca juga: Kilang Pertamina Internasional panen penghargaan di IENA Jerman

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |