Kemensos: Penerimaan murid Sekolah Rakyat berdasarkan administrasi

4 hours ago 3
Seleksinya diutamakan hanya pada administrasi, tidak pada kecerdasan atau kemampuan akademik

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) menyampaikan bahwa penerimaan murid Sekolah Rakyat didasarkan pada kelengkapan persyaratan administrasi calon murid, bukan pada kecerdasan atau kemampuan akademik.

"Seleksinya diutamakan hanya pada administrasi, tidak pada kecerdasan atau kemampuan akademik, termasuk kalau mungkin IQ-nya hanya misalnya 80 pun tidak masalah, itu harus diterima," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Prof. Dr. Agus Zainal Arifin dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Hal itu, kata dia, sejalan dengan tujuan keberadaan Sekolah Rakyat, yakni antara lain untuk memberdayakan masyarakat miskin sehingga para murid merupakan mereka yang berasal dari kelompok miskin atau miskin ekstrem.

"Murid yang harus belajar di sini dibatasi bagi keluarga miskin ekstrem dan miskin atau pada DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) dipilih desil yang ke-1 dan ke-2," ucap Agus.

Baca juga: Mensos ingatkan kepala daerah objektif seleksi siswa Sekolah Rakyat

Baca juga: BKN dukung Sekolah Rakyat dengan penyediaan guru dan tenaga pendidik profesional

Meskipun begitu, ia menyampaikan terdapat pertimbangan kesehatan, yakni terkait dengan anak-anak yang menderita penyakit menular. Agus menyampaikan anak-anak dengan penyakit menular yang hendak masuk ke Sekolah Rakyat akan dirujuk terlebih dahulu hingga sembuh, sebelum mereka dapat menempuh pendidikan.

"Mungkin seleksi yang agak beda sedikit adalah tentang kesehatan karena memang jangan sampai ada yang punya penyakit menular, kemudian sekolah di sini. Bukan ditolak, menurut arahan Presiden Prabowo, agar diberikan perawatan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," kata Agus.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf telah mengingatkan para kepala daerah agar tidak main-main dalam proses seleksi calon siswa Sekolah Rakyat.

"Mari kita sama-sama menyeleksi peserta didik untuk Sekolah Rakyat seobjektif mungkin. Jadi jangan ada main-main lah di sini. Apa yang diinginkan Presiden ini mari kita laksanakan," kata Mensos Saifullah.

Ia menjelaskan tidak ada tes akademik pada proses seleksi peserta didik Sekolah Rakyat. Di samping itu, setiap anak yang berasal dari keluarga miskin dapat mengenyam pendidikan di sekolah ini tanpa dipungut biaya apapun.

Baca juga: Menteri PU ajak Bupati Lima Puluh Kota sinergi bangun Sekolah Rakyat

Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat tak berlakukan seleksi masuk calon murid

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |