Kemenekraf: Kekayaan budaya jadi kekuatan film dan animasi Indonesia

2 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Agustini Rahayu mengatakan kekuatan karya film dan animasi Indonesia terletak pada keunikan tema cerita yang berasal dari kekayaan tradisi budaya.

"Sebenarnya Indonesia itu kaya banget sama story telling. Story telling kita kuat banget karena budayanya lebih banyak. Indonesia ini kan punya berapa ratusan etnis dan budaya," kata Agustini dalam acara penutupan program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Subsektor Film dan Animasi di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, subsektor film dan animasi menunjukkan pertumbuhan paling pesat dibandingkan subsektor ekonomi kreatif lainnya.

Berdasarkan data dari Bicara Box Office, jumlah penonton film Indonesia hingga pertengahan November 2025 telah mencapai sekitar 65 juta penonton.

Adapun data Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) jumlah film nasional yang rilis di bioskop pada tahun 2025 berjumlah 178 judul film.

Baca juga: Kemenekraf bawa sineas dan animator promosi karya di ajang global

Tingginya potensi ini didorong oleh kontribusi sineas dan animator Indonesia yang menghasilkan karya-karya berkualitas dan berhasil menembus pasar global.

"Kita lihat aja kemarin (film) 'Jumbo' sudah bisa ditayangkan di 40 negara, jadi kualitas sudah tidak diragukan," ujar Agustini.

Dengan mengunggulkan keunikan alur cerita, Agustini mendorong para kreator mengembangkan karyanya agar menjadi kekayaan intelektual (IP) yang menghasilkan dampak ekonomi berkelanjutan.

"Jadi semuanya harus mulai berpikir saat membuat karyanya juga diarahkan akan kemana distribusi dan komersialisasinya," ucapnya.

Agustini berharap film dan animasi dapat memberikan nilai tambah terhadap sektor ekonomi kreatif guna mewujudkannya sebagai penggerak baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Kemenekraf cetak 1.000 talenta digital baru melalui BDD 2025

"Jadi kita ingin industri ini menjadi penggerak ekonomi nasional," ucapnya.

Guna memaksimalkan potensi subsektor film dan animasi, Kemenekraf menggelar program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Subsektor Film dan Animasi untuk memperkuat kapasitas sineas muda sekaligus memperluas akses distribusi serta promosi karya film di pasar domestik dan internasional.

Melalui program ini, Kemenekraf mengajak masing-masing tiga sineas dan animator terpilih untuk mempromosikan karyanya di ajang JAFF Market dan Asia TV Forum & Market 2025 Singapura yang merupakan salah satu jalur strategis ke pasar global.

Program tersebut juga telah menggelar bootcamp berupa sesi intensif yang membahas aspek krusial dalam rantai nilai perfilman, meliputi legal distribution, strategi promosi, storytelling, ekosistem industri komersial, hingga teknik pitching.

Baca juga: Kemenekraf perkuat distribusi dan promosi karya ke pasar global

Baca juga: Animasi jadi subsektor ekonomi kreatif dengan pertumbuhan agresif

Baca juga: Kemenekraf perkuat kolaborasi dengan pemda gali potensi kreatif lokal

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |