Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mengapresiasi kontribusi para musisi dalam mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia.
Guna mengapresiasi kontribusi para musisi, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif mendukung pemberian penghargaan kepada lima musisi legendaris Indonesia dalam acara 17th WOW Night dan 20th Markplus Conference di Jakarta pada Kamis (11/12).
Dalam ajang tersebut, musisi Candra Darusman, Iwan Fals, Kris Dayanti, dan Rhoma Irama mendapat penghargaan Marketeers Music Icon 2025 dan musisi Dwiki Dharmawan menerima penghargaan Marketeers Music Icon Indonesia Ethnic 2025.
"Penghargaan ini sebagai bentuk perayaan bagi ikon musik tanah air atas kontribusi yang mampu mempromosikan budaya Indonesia secara global," kata Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian pada Sabtu.
"Terima kasih kepada MarkPlus yang telah berkolaborasi menjadi mitra strategis dalam penyelenggaraan acaranya," kata dia.
Baca juga: Baskara Putra borong lima piala di ajang AMI 2025
Irene berharap musisi-musisi Indonesia bisa terkenal di dalam dan luar negeri dengan karya-karya musik mereka.
"Musik punya cara untuk masuk ke dalam diri kita dalam setiap momen-momen spesial. Lewat 2nd Annual Marketeers Music Icon ini, para musisi akan menjadi inspirasi supaya subsektor musik bukan hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga bisa dikenal ke seluruh dunia," katanya.
Dia mengatakan bahwa industri musik berperan penting dalam upaya peningkatan usaha ekonomi kreatif.
Acara-acara musik seperti konser dan festival turut menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi kreatif, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen mendukung pengembangan industri musik dan peningkatan talenta-talenta di bidang musik.
Baca juga: Raisa dapat penghargaan sebagai artis solo wanita pop terbaik
Baca juga: Kementerian Ekonomi Kreatif berkolaborasi gelar Sinergi Suara 2025
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































