Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyerukan semangat untuk terus merawat toleransi, mempererat kebersamaan, dan menumbuhkan semangat saling menghargai lewat gelaran jalan santai lintas iman, dengan memanfaatkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day/CFD) di Jakarta.
Acara jalan santai ini diinisiasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas0 Kristen Kementerian Agama (Kemenag). Menteri Agama Nasaruddin Umar melepas langsung peserta yang berjumlah seratusan tersebut.
"Yang kita lakukan pagi ini tidak lain untuk merekat, mempererat, mengintegrasikan semua perbedaan menjadi satu," ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu.
Gelaran jalan santai ini juga menandai dimulainya rangkaian Perayaan Natal Kementerian Agama 2025.
Baca juga: Menag ingin perkuat toleransi beragama dengan kurikulum cinta
Dalam arahannya, Menag mengajak seluruh elemen bangsa untuk merawat kerukunan dan memperkuat persatuan sebagai anugerah terindah bangsa Indonesia. Menurutnya, keberagaman Indonesia merupakan lukisan Tuhan yang paling indah yang harus dijaga bersama.
"Indonesia ini adalah lukisan yang paling indah di muka bumi. Jangan ada yang mengacak-acak lukisan Tuhan," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Menag menyoroti sebesar apapun capaian pembangunan ekonomi, tidak akan bermakna tanpa kerukunan. Ia mencontohkan banyak negara-negara yang tidak dapat menikmati hasil kekayaannya karena konflik berkepanjangan.
"Tanpa kerukunan, semuanya tidak ada artinya. Banyak negara kaya tidak bisa menikmati kekayaannya, karena warganya tidak aman keluar rumah," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Ia menegaskan Indonesia patut bersyukur karena tetap menjadi negara yang damai di tengah keberagaman budaya, agama, dan etnik. Menurutnya, Kementerian Agama memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan tersebut.
Baca juga: Menag: Masjid dan gereja berdekatan contoh hidup beragam tapi harmonis
Sementara itu Dirjen Bimas Kristen Kemenag Jeane Marie Tulung mengatakan penyelenggaraan jalan sehat ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November.
Meski digelar beberapa hari setelahnya, kata dia, nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap keberagaman, dan komitmen kebangsaan menjadi jiwa dari pelaksanaan kegiatan ini.
Dirjen menjelaskan setelah pembukaan di Jakarta, rangkaian Natal Kemenag 2025 akan digelar di berbagai daerah, meliputi seminar, ibadah, peluncuran buku Ekoteologi, aksi sosial, hingga puncak perayaan Natal Kemenag pada 22 Desember 2025 di Jakarta.
"Rangkaian Natal tahun ini mengalir dari kota ke kota, dari umat ke umat, membawa pesan cinta, damai, dan persaudaraan sebagai kontribusi dalam memperkuat moderasi beragama dan kerukunan nasional," kata dia.
Baca juga: Menag: Perluasan akses PPG jangkau guru lintas agama, tak hanya Islam
Baca juga: Hari Guru, Menag kenang perjalanan pendidik dengan Gowes Ontel
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































