Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggaungkan gerakan #RukunSamaTeman sebagai momentum penting untuk memperkuat pemenuhan hak anak dan memastikan sekolah menjadi ruang yang aman, nyaman, gembira dan bebas kekerasan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi dalam pernyataan diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan melalui kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kegiatan itu menjadi upaya bersama membangun budaya positif yang berakar pada rasa saling menghargai dan kepedulian antar teman.
Dia menekankan bahwa perlindungan anak dimulai dari pemenuhan hak-hak dasar termasuk hak atas rasa aman, kasih sayang, dan lingkungan belajar yang mendukung.
"Anak-anak kita berhak atas keamanan fisik dan psikologis. Anak terlantar bukan hanya yang tidak memiliki rumah, tetapi anak yang tidak terpenuhi hak-haknya. Ini yang harus kita cegah," ujar Menteri PPPA.
Baca juga: Menteri Arifah Fauzi ajak anak Indonesia untuk berani bermimpi
Dalam dialog bersama murid, Menteri PPPA menyampaikan pentingnya empati dan sikap saling peduli.
"Kalau ada teman sedih, dekati dan dengarkan. Jangan mengejek atau menjauhi. Sekolah yang nyaman lahir dari hal-hal sederhana seperti saling menghargai dan saling menjaga,” ujar Menteri PPPA.
Dia kembali mendorong murid menerapkan prinsip "Speak Up, Reach Out, and Stand Up" sebagai wujud keberanian mencegah perundungan. Dia menyebut jika murid melihat tindakan tidak aman agar dapat berbicara dan jika melihat ada teman butuh dukungan untuk merangkul.
"Dan kalau terjadi kekerasan, jangan diam," tambahnya.
Baca juga: Mengapa banyak korban kekerasan seksual tak berani “speak up”?
Menteri PPPA menyoroti bahwa pencegahan kekerasan membutuhkan sinergi empat pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, dan media.
Kementerian PPPA menegaskan gerakan nasional seperti #RukunSamaTeman merupakan langkah strategis memastikan setiap anak Indonesia tumbuh aman, bahagia, percaya diri, dan mampu mencapai potensi terbaiknya. Lingkungan yang rukun dimulai dari satu langkah sederhana dengan saling menghargai.
Dalam pernyataan serupa, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya hubungan sosial yang sehat sebagai fondasi keberhasilan belajar.
"Masa depan Indonesia Emas 2045 ada pada anak-anak yang hari ini berada di sekolah dasar dan menengah. Semakin banyak kawan, semakin aman dan nyaman. Jika sekolah aman, mereka dapat belajar dengan tenang dan berprestasi sesuai bakat dan minatnya," ujar Mendikdasmen
Mendikdasmen menyebut bahwa gerakan itu memperkuat pembentukan karakter murid melalui budaya positif dan interaksi sosial yang sehat.
Baca juga: Kemdiktisaintek-KemenPPPA kolaborasi cegah kekerasan di kampus
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































