Ekonomi China tunjukkan ketahanan kuat di tengah berbagai tekanan

7 hours ago 7

Beijing (ANTARA) - Perekonomian China mampu bertahan dari tekanan dan mempertahankan pertumbuhan yang stabil, melanjutkan perkembangan positif di tengah berbagai tantangan internal dan meningkatnya guncangan eksternal, kata juru bicara (jubir) Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China Fu Linghui pada Senin (19/5).

Fu pada sebuah konferensi pers mengatakan bahwa secara fundamental prospek ekonomi China tetap positif, dan terdapat sejumlah faktor yang mendukung pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.

Penjualan retail barang-barang konsumsi di China, yang merupakan indikator utama dari kekuatan konsumsi negara itu, naik 5,1 persen dalam basis tahunan (year on year/yoy) pada April menjadi 3,72 triliun yuan (1 yuan = Rp2.281), menurut data NBS.

Dari Januari hingga April, penjualan retail barang-barang konsumen naik 4,7 persen (yoy), berakselerasi dari pertumbuhan 4,6 persen pada tiga bulan pertama, menurut NBS.

Dalam empat bulan pertama, indeks produksi jasa China tumbuh 5,9 persen (yoy), 0,1 persen lebih cepat daripada kuartal pertama (Q1), menurut data NBS.

Pada April, total nilai impor dan ekspor barang mencapai 3,84 triliun yuan, naik 5,6 persen (yoy), ungkap data tersebut. Dari Januari hingga April, volume impor dan ekspor perdagangan umum tumbuh 0,6 persen (yoy), menyumbang 64 persen dari total nilai perdagangan.

Dalam empat bulan pertama, perusahaan-perusahaan swasta membukukan peningkatan 6,8 persen (yoy) dalam impor dan ekspor, mewakili 56,9 persen dari keseluruhan volume perdagangan. Angka itu naik 2,3 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Investasi aset tetap China naik 4 persen (yoy) dalam empat bulan pertama 2025 menjadi 14,7 triliun yuan, menurut data NBS terbaru. Tidak termasuk sektor properti, investasi aset tetap negara itu tumbuh 8 persen (yoy) selama periode ini.

Selama periode yang sama, investasi infrastruktur naik 5,8 persen (yoy), sementara investasi manufaktur naik 8,8 persen, papar data itu.

Didorong oleh program tukar tambah barang konsumen dari pemerintah China, penjualan peralatan rumah tangga dan peralatan audio melonjak 38,8 persen bulan lalu, dan penjualan barang-barang budaya dan perkantoran juga meroket 33,5 persen, menurut NBS.

"Pada April, penjualan retail gabungan barang-barang konsumen yang terkait dengan tukar tambah, termasuk peralatan rumah tangga dan peralatan audiovisual, perlengkapan budaya dan perkantoran, furnitur, peralatan komunikasi, serta bahan bangunan dan dekorasi, berkontribusi pada peningkatan 1,4 poin persentase dalam total penjualan retail barang-barang konsumen," kata Fu.

Pada April, nilai tambah industri manufaktur berteknologi tinggi naik sebesar 10 persen (yoy), melampaui tingkat pertumbuhan industri secara keseluruhan dengan 3,9 poin persentase.

Peralihan China ke arah pembangunan yang cerdas dan ramah lingkungan mendapatkan momentum, kata Fu. Pada April, nilai tambah dari sektor manufaktur kendaraan udara nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) cerdas melonjak sebesar 74,2 persen, sementara produksi kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) naik sebesar 38,9 persen.

"Terobosan di bidang teknologi canggih seperti model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) skala besar dan robot humanoid akan lebih lanjut mendorong peningkatan dan pengembangan industri," kata Fu.

Didukung oleh berbagai faktor yang menguntungkan, ekonomi China diperkirakan akan mempertahankan kinerja yang stabil dan momentum pertumbuhan yang mantap, kata jubir NBS tersebut.

Dia menambahkan bahwa penurunan tarif bilateral yang signifikan antara China dan Amerika Serikat bermanfaat bagi pertumbuhan perdagangan kedua negara dan pemulihan ekonomi global.

Namun, lingkungan internasional saat ini masih tetap kompleks dan menantang, dengan meningkatnya unilateralisme dan proteksionisme yang menimbulkan berbagai tantangan serius pada tatanan ekonomi dan perdagangan internasional serta menghambat pertumbuhan ekonomi global, kata Fu.

"Namun, tren kerja sama internasional untuk hasil yang saling menguntungkan (win-win) tidak akan berubah, dan komitmen China untuk memperluas keterbukaannya akan tetap kuat," katanya.

Upaya negara itu untuk mendiversifikasi perdagangan luar negerinya berjalan dengan stabil, dengan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk mendorong pengembangan perdagangan luar negeri memberikan hasil yang berkesinambungan, kata Fu, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah ini diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan yang stabil dari perdagangan luar negeri China.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |