Beijing (ANTARA) - China ingin memperluas kerja sama praktis serta membangun solidaritas dengan negara-negara anggota ASEAN dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Demi tujuan tersebut, Perdana Menteri China Li Qiang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC-China yang akan berlangsung di Kuala Lumpur pada 26-28 Mei 2025.
"China berupaya memperluas kerja sama praktis dengan negara-negara anggota ASEAN dan GCC di berbagai bidang untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing, mengejar hasil yang saling menguntungkan, bersama-sama menegakkan rezim perdagangan multilateral, dan mempertahankan kepentingan bersama 'Global South'," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis (22/5).
Malaysia menjadi tuan rumah KTT ASEAN-Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang melibatkan sepuluh negara ASEAN dan enam negara Teluk yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan tersebut, Malaysia juga mengundang China untuk hadir. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan alasannya mengundang China adalah untuk "memastikan relevansi strategis ASEAN di dunia multipolar".
"Negara-negara anggota ASEAN dan GCC merupakan negara ekonomi berkembang di Asia, anggota penting dari 'Global South', dan mitra utama dalam kerja sama 'Belt and Road Initiative'," tambah Mao Ning,
China, menurut Mao Ning, mendukung Malaysia, sebagai ketua bergilir ASEAN tahun dalam mengusulkan dan menjadi tuan rumah KTT ASEAN-GCC-China.
"Mengingat lanskap internasional dan regional saat ini, sangat penting bagi ketiga pihak untuk berkumpul bersama guna membahas cara-cara untuk meningkatkan solidaritas dan kerja sama demi pembangunan dan kemakmuran, serta mempromosikan kerja sama lintas-regional yang saling menguntungkan," ungkap Mao Ning.
Sebelumnya, pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) dilakukan pada 20 Oktober 2023 di Riyadh, Arab Saudi. Pertemuan dihadiri oleh 13 kepala negara/kepala pemerintahan dari negara anggota ASEAN dan GCC.
Salah satu agenda penting pertemuan adalah upaya memajukan kerja sama ASEAN-GCC di berbagai sektor yang ditandai dengan disepakatinya Kerangka Kerja Sama (Framework of Cooperation/FoC) antara ASEAN dan GCC 2024—2028.
Sampai saat ini, ASEAN-GCC sudah mengadopsi "ASEAN–GCC Joint Vision", "ASEAN-GCC Two-Year Action Plan" (2010—2012), dan melakukan berbagai inisiatif untuk membahas langkah-langkah konkret dalam memajukan hubungan ASEAN-GCC.
Di bidang politik dan keamanan, ASEAN dan GCC sudah mengadakan pertemuan tingkat menteri secara berkala di sela-sela UNGA di New York serta menjajaki kerja sama dan meningkatkan pertukaran pengalaman dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan ekstremisme yang mengarah pada terorisme dalam segala bentuk.
Di bidang ekonomi, keduanya menyediakan ekosistem dagang dan investasi perdagangan dan investasi berdasarkan hukum dan kebijakan masing-masing, meningkatkan kontak dan koordinasi antara Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) dan GCC Chambers serta mempromosikan peran swasta.
Sementara di bidang sosial budaya, ASEAN dan GCC meningkatkan kontak antara masyarakat dan menjajaki kerja sama guna mendukung upaya ASEAN dalam implementasi "Master Plan on ASEAN Connectivity" (MPAC) 2025.
Area kerja sama GCC diketahui meliputi ekonomi dan finansial; perdagangan, bea cukai dan komunikasi; pendidikan dan kebudayaan; isu sosial dan Kesehatan; informasi umum dan pariwisata; serta isu legislatif dan administratif.
Baca juga: China-ASEAN serukan peningkatan kerja sama ekonomi bilateral
Baca juga: ASEAN dan China upayakan penegakan sistem perdagangan multilateral
Baca juga: Kepala keuangan ASEAN Plus 3 peringatkan proteksionisme pasca tarif AS
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025