Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meninjau pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat.
Tinjauan itu dilakukannya menyusul aduan masyarakat terkait pasien yang belum mendapat ruangan "High Care Unit" (HCU) dan masih tertahan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak Kamis (22/5) malam.
"Jadi semalam ada warga mengadu lewat Instagram saya, makanya saya coba respons," kata Kenneth kepada wartawan di lokasi, Jumat.
Dalam kunjungan ini, dia ketemu dengan yang bersangkutan. "Jadi pada prinsipnya, suami dari ibu ini butuh ruangan HCU," katanya.
Adapun warga yang mengadu bernama Sri Astuti. Sedangkan pasiennya adalah suaminya yang bernama Kusumah Sandi yang divonis terserang virus saraf dan infeksi tulang belakang.
Baca juga: 274 RW di DKI Jakarta sudah siaga Tuberkulosis
Kenneth menyebutkan, enam ruangan HCU yang tersedia di RSUD Cengkareng masih penuh pada Kamis (22/5) malam sehingga pasien Kusumah belum bisa masuk HCU.
"Jadi memang dari semalam penuh (ruangan HCU). Setelah itu saya panggil pimpinan rumah sakit, Dokter Lysbeth Pandjaitan," katanya.
Saat itu pimpinan rumah sakit tersebut sedang rapat. "Lalu ditinggal rapatnya, dia turun ke bawah. Alhamdulillah, puji Tuhan, saya melihat respons dari RSUD Cengkareng ini sangat bagus," ujar Kenneth.
Setelah bertemu langsung dengan keluarga pasien dan berkoordinasi dengan pihak RSUD, pasien langsung dipindahkan ke HCU sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: RSUD Tarakan diperluas untuk fasilitas penanganan kanker
Kenneth mengapresiasi respons cepat RSUD Cengkareng di bawah pimpinan Dokter Lysbeth. Menurut dia, pelayanan di rumah sakit mesti dilakukan dari hati dengan mengikuti aturan yang ada.
"Kalau menurut saya pelayanan ini kembali kepada hati saja. Semua aturan sudah ada. Jadi intinya aturan itu dilaksanakan saja," katanya.
Direktur Utama RSUD Cengkareng Dokter Lysbeth Pandjaitan membenarkan bahwa ruangan HCU semalam sudah penuh.
"Pagi ini kita cek sudah kosong dan bisa. Dengan adanya kunjungan ini, mudah-mudahan bisa bekerjasama lagi dengan baik dapat melayani masyarakat dengan lebih cepat dan tepat," ujar dia.
Baca juga: Rumah sakit di Cakung segera dibangun
Selanjutnya, mengenai antrean di ruangan IGD, Lysbeth menjelaskan, pihaknya memiliki "bed management system" (sistem manajemen tempat tidur).
"Untuk daftar antrean pasien yang untuk IGD, kami memiliki namanya sistem manajemen bed yang mengatur pasien yang datang, jam berapa kemudian di ruangan, diatur juga apakah ada ketersediaan bed-nya. Mereka mengkomunikasikan secara digital dan juga 'by phone'," katanya.
Menurut dia, pasien IGD butuh waktu kurang lebih empat jam untuk mendapatkan ruangan.
"Tapi memang untuk beberapa pasien yang butuh ruangan seperti ICU atau HCU, itu yang waktu perawatannya untuk ICU lama, kita butuh manajemen yang lebih baik lagi, tapi kita bisa atur," katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025