Zelenskyy: belum ada kesepakatan soal wilayah dalam rencana damai AS

5 hours ago 6

Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan hingga kini belum tercapai kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai isu wilayah dalam upaya mengakhiri konflik bersenjata dengan Rusia, menyusul perundingan intensif yang digelar di Berlin untuk membahas rencana perdamaian 20 poin yang didorong Washington.

Perundingan pertama berlangsung pada 14 Desember dan dihadiri oleh utusan khusus Amerika Serikat Steve Witkoff, menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner, serta Zelenskyy sendiri, dengan pembahasan yang berlangsung sekitar lima jam, sementara putaran kedua kembali digelar di Berlin, Senin.

“Perwakilan kami akan melanjutkan dialog dengan kolega Amerika. Delegasi Ukraina bekerja hampir tanpa henti untuk mencapai hasil. Namun tidak semua isu mudah. Ada persoalan yang sangat kompleks, terutama terkait wilayah,” kata Zelenskyy kepada pers.

Dia menegaskan bahwa hingga saat ini Kyiv dan Washington masih memiliki posisi yang berbeda terkait isu teritorial. Ia menyebut diskusi mengenai wilayah telah dilakukan secara mendalam, namun perbedaan pandangan tetap menjadi hambatan utama dalam perundingan.

Baca juga: Zelenskyy akan temui pejabat AS dan Eropa bahas perjanjian damai

Pada hari yang sama, surat kabar Politico melaporkan bahwa Ukraina menolak usulan pembentukan “zona ekonomi bebas” yang didemiliterisasi di wilayah Donbas, sebuah gagasan yang dinilai Kyiv berpotensi melemahkan kedaulatan nasional.

Sejak pertengahan November, Amerika Serikat secara aktif mempromosikan rencana perdamaian baru bagi Ukraina sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk menghentikan perang yang telah berlangsung sejak 2022.

Dalam perkembangan terkait, pada 2 Desember Presiden Rusia Vladimir Putin menerima dua utusan pemerintah AS, Witkoff dan Kushner, di Kremlin, dalam pertemuan yang menurut Moskow berkaitan langsung dengan pembahasan proposal perdamaian AS.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Rencana AS pulihkan aliran energi Rusia picu kekhawatiran Eropa

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |