Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengharapkan desa-desa dan daerah tertinggal di Indonesia mereplikasi praktik-praktik baik dari implementasi Program Nusatani di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Kami berharap praktik-praktik baik dari Program Nusatani bisa terus dilanjutkan dan bahkan direplikasi di desa dan daerah tertinggal lainnya di Indonesia," kata pria yang akrab disapa Ariza itu saat memberikan sambutan dalam acara Sumba Barat Bercerita di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, sejatinya Indonesia membutuhkan lebih banyak model pembangunan, seperti Program Nusatani yang berbasis pada potensi lokal, partisipatif, dan berkelanjutan.
Diketahui, Program Nusatani digagas oleh SurfAid atau organisasi nirlaba dengan beragam program holistik demi masyarakat yang sehat, sejahtera, dan tangguh di daerah terpencil yang memiliki lokasi selancar.
Pelaksanaan Program Nusatani yang digagas sejak tahun 2019 di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur itu melibatkan beragam pihak, mulai dari pemerintah dalam hal ini Kemendes PDT, pemerintah daerah, masyarakat setempat, hingga Kedutaan Besar Selandia Baru.
Baca juga: Wamendes ingatkan kolaborasi kunci sukses pembangunan desa
Dalam program itu, SurfAid beserta beragam pihak lainnya memberdayakan masyarakat untuk memaksimalkan pertanian bagi kesehatan keluarga, ketahanan pangan, dan peningkatan ekonomi. Di Sumba Barat, Program Nusatani telah mendampingi 50 kelompok tani dan mencapai lebih dari 1.000 orang anggota masyarakat.
Salah satu praktik baik dari program itu adalah masyarakat di Sumba Barat dapat mengembangkan sumber daya alam yang mereka miliki ke dalam pertanian hortikultura yang berfokus pada budidaya tanaman kebun, seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias.
Dari pengolahan pertanian itu, masyarakat setempat pun berhasil mengalami peningkatan gizi, bahkan angka stunting terus mengalami penurunan sebesar 5 persen per tahun sejak 2019.
Sejalan dengan harapan replikasi praktik baik itu, Ariza mengajak kelompok tani hingga pelaku usaha kecil di Sumba Barat agar terus menjadi pelaku perubahan sehingga bisa menginspirasi daerah lainnya.
"Kami juga mendorong para penerima manfaat, baik itu kelompok tani, ibu-ibu kader, pemuda desa, maupun pelaku usaha kecil untuk terus menjadi pelaku perubahan. Jadilah inspirasi bagi desa-desa lain. Tunjukkan bahwa pembangunan dari bawah itu bukan hanya mungkin, tapi nyata dan bisa berhasil," kata dia.
Baca juga: Wamendes: Kenaikan harga gabah genjot kesejahteraan petani di desa
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025