Sejarah Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia 30 November

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia diperingati setiap tahun tanggal 30 November, sebagai bentuk penghormatan bagi mereka yang meninggal atau terluka akibat penggunaan senjata kimia.

Momen ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga komitmen global untuk mencegah penggunaan zat beracun sebagai alat perang.

Peringatan ini bermula dari upaya komunitas internasional dalam melarang senjata kimia, yang telah menimbulkan dampak serius bagi kemanusiaan sejak lebih dari satu abad lalu.

Setiap 30 November menjadi kesempatan untuk masyarakat Internasional merefleksikan kembali konsekuensi penggunaan senjata kimia dan menguatkan komitmen negara-negara agar tragedi serupa tidak terulang.

Awal mula hari peringatan

Perjalanan menuju pelarangan senjata kimia mulai menguat setelah Perang Dunia I, yang telah memperlihatkan dampak merusak penggunaan gas beracun.

Lebih dari 100 ribu orang tewas dan sekitar satu juta jiwa terdampak akibat paparan zat kimia selama konflik tersebut.

Kemudian, penggunaan senjata kimia tidak lagi terlihat di Eropa saat Perang Dunia II. Namun setelah perang berakhir, perhatian dunia beralih pada kekhawatiran atas penyebaran senjata, termasuk kimia dan nuklir.

Sejumlah negara mulai mempertanyakan manfaat kepemilikan senjata kimia dibandingkan risiko besar yang ditimbulkan bagi umat manusia.

Kesadaran itu mendorong lahirnya perjanjian internasional yang lebih tegas. Upaya tersebut mencapai puncaknya ketika Konvensi Senjata Kimia atau Chemical Weapons Convention (CWC) diadopsi pada 1993 dan resmi berlaku pada 29 April 1997.

Dalam pembukaannya, CWC menegaskan tujuan utama dengan perjanjian, “Demi seluruh umat manusia, untuk sepenuhnya mengecualikan kemungkinan penggunaan senjata kimia”.

Untuk memastikan implementasi perjanjian berjalan, negara-negara pihak yang terlibat dalam konvensi mendirikan Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) atau Organisasi Pelarangan Senjata Kimia.

Organisasi ini bertugas melakukan verifikasi kepatuhan internasional, memfasilitasi konsultasi antarnegara, serta memastikan seluruh ketentuan dalam CWC dijalankan secara konsisten.

Pada 2005, Majelis Umum PBB menetapkan 29 April, tanggal berdirinya CWC, sebagai Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia.

Namun, Konferensi Negara Pihak OPCW ke-20 pada 2015 memutuskan penetapan tanggal baru, yakni 30 November, yang kemudian berlaku sebagai tanggal peringatan resmi setiap tahun.

Perubahan ini menempatkan peringatan tersebut berdampingan dengan penyelenggaraan Sidang Konferensi Negara Pihak OPCW yang rutin berlangsung pada periode yang sama.

Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia bukan hanya momen mengenang mereka yang menjadi korban, tetapi juga pengingat bagi dunia untuk tetap waspada terhadap ancaman penggunaan senjata kimia.

Peringatan ini menegaskan kembali komitmen internasional untuk mencegah penggunaan senjata kimia di masa datang, memperkuat mekanisme pelucutan global, dan mempromosikan perdamaian dan keamanan internasional.

Baca juga: Sejarah Hari Ikan Nasional dan Sedunia pada 21 November

Baca juga: Jejak sejarah lahirnya Hari Guru Nasional 25 November

Baca juga: Sejarah Hari Prematuritas Sedunia yang diperingati 17 November

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |