Simpang Empat (ANTARA) - Tim Pos SAR Pasaman menemukan usus manusia di lokasi longsor di Tinggam Nagari (Desa) Sinuruik Kacamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dalam pencarian hari ke-3 pada Minggu (30/11).
"Pencarian kita lakukan secara visual dan manual, namun terkendala dengan medan lokasi yang sulit," kata Koordinator Pos SAR Pasaman (OSC) Novi Yurandi di Simpang Empat, Minggu.
Dalam pencarian korban bencana tersebut, kata dia, di lokasi ditemukan usus manusia di tempat tumpukan seng.
"Setelah dibawa ke puskesmas dinyatakan positif usus manusia. Tim langsung memberikan kepada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dan dikubur," katanya.
Baca juga: Polres Pasaman Barat bersihkan runtuhan rumah korban longsor
Dalam pencarian korban longsor, yang informasinya ada lima korban, kata dia, dibutuhkan alat berat ekskavator sehingga bisa menggali genangan lumpur dan material longsor.
"Mudah-mudahan alat berat cepat sampai ke lokasi, sehingga pencarian terhadap korban cepat dilakukan," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap hati-hati dekat lokasi, karena longsor susulan masih terjadi dalam skala kecil.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pasaman Barat Doddy San Ismail yang datang meninjau ke lokasi langsung mengatakan alat berat akan datang Minggu malam ini.
Baca juga: Tim Gabungan BPBD Pasaman Barat terus berupaya cari korban longsor
Pada kesempatan itu dia mewakili Pemkab Pasaman Barat mengunjungi langsung korban selamat beserta keluarga korban yang belum ditemukan.
Dia menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang ada.
"Diimbau untuk seluruh pihak bersabar menunggu hasil proses evakuasi yang dilaksanakan oleh seluruh pihak dari pemkab, TNI dan Polri, serta rekan BPBD dan Basarnas," katanya.
Longsor yang terjadi pada Jumat (28/11) pada pukul 04.00 WIB menyebabkan lima orang diduga tertimbun dalam material longsor.
Baca juga: 4.292 warga terdampak bencana di Pasaman Barat masih mengungsi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































