Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima tongkat estafet keketuaan Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau Parliamentary Union of the OIC (PUIC) sehingga resmi mengemban tugas sebagai presiden ke-19 PUIC di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Penyerahan presidensi PUIC itu dilakukan dalam sesi Transition Ceremony of Presidency dengan penyerahan palu secara simbolis oleh Ketua Parlemen Pantai Gading Adama Bictogo, di mana tampuk keketuaan ke-18 PUIC sebelumnya dipegang oleh parlemen Negara Republik Pantai Gading.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan seluruh anggota PUIC kepada Indonesia untuk memimpin PUIC," kata Puan usai menerima palu keketuaan.
Presiden PUIC ini lantas melanjutkan, "Ini sungguh suatu kehormatan bagi negara dan rakyat kami dalam mengemban amanat. Insyaallah Indonesia akan menjalankan amanat sebaik-baiknya dalam membawa PUIC di tengah ketidakpastian global."
Puan memberikan apresiasi yang tinggi atas kepemimpinan dan kontribusi Ketua Parlemen Pantai Gading Adama Bictogo sebagai presiden ke-18 PUIC selama 1 tahun terakhir dalam memfasilitasi diskusi dan kerja sama antarnegara anggota PUIC.
Menurut dia, Pantai Gading menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan visioner dalam PUIC dengan menyelenggarakan konferensi di Abidjan yang berhasil menyatukan berbagai delegasi dari negara-negara anggota.
"Indonesia berharap dapat melanjutkan kerja sama yang baik ini, terutama dalam upaya untuk memperkuat parlemen negara-negara OKI dalam membangun peradaban dunia dan mewujudkan perdamaian global," tuturnya.
Baca juga: Puan tekankan program kerja sama Indonesia dengan Qatar dilanjutkan
Baca juga: Puan bertemu dengan legislator Palestina tegaskan dukungan kemerdekaan
Lebih lanjut Puan mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen akan memperjuangkan sejumlah isu global yang berdampak pada negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk dukungan untuk perjuangan kemerdekaan Palestina.
"Penyelesaian konflik Palestina harus ditempuh melalui solusi yang adil dan memperkuat kerja sama antarnegara Islam," ujarnya.
Indonesia, sambung dia, akan terus mendorong upaya yang menekankan dialog konstruktif antara pemangku kepentingan dan mengadvokasi pembentukan negara Palestina yang berdaulat dengan perbatasan yang diakui secara internasional.
"Indonesia juga mendorong komunitas internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina guna mengurangi beban penderitaan akibat konflik yang terus berlangsung,” katanya.
Puan mengajak negara-negara anggota OKI untuk dapat menegaskan posisi dan legitimasi politiknya di panggung internasional, salah satunya melalui Konferensi Ke-19 PUIC sebagai wadah untuk memperkuat diplomasi, meningkatkan kolaborasi lintas negara di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Selain itu, kata dia, membentuk aliansi strategis yang mampu menciptakan landasan bagi reformasi institusi dan tata kelola pemerintahan yang lebih kuat di masing-masing negara OKI.
Dengan demikian, lanjut Puan, Konferensi Ke-19 PUIC di Gedung DPR RI tidak hanya menjadi tempat diskusi, tetapi juga bisa sebagai mekanisme untuk mencapai konsensus dan kebijakan bersama yang mendukung stabilitas dan kemajuan di dunia Islam dan secara global.
Baca juga: Puan bertemu pimpinan parlemen sejumlah negara di sela PUIC
Baca juga: Indonesia tuan rumah PUIC ke-19, Puan tekankan harmoni antarbangsa
Ketua DPR RI memohon dukungan kepada seluruh negara-negara anggota PUIC agar Indonesia dapat membawa PUIC menjadi organisasi dengan tata kelola dan kelembagaan yang semakin maju ke depan.
"Kami juga mengajak semua negara anggota untuk terus memperkuat solidaritas dan kesatuan umat serta memperluas kerja sama nyata demi kemaslahatan bersama dan masa depan yang damai bagi seluruh umat manusia," kata dia.
Acara transisi kepemimpinan PUIC itu turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PUIC Mouhamed Khouraichi Niass. Usai pengukuhan sebagai presiden ke-19 PUIC, Puan lalu memimpin sidang 19th Session of PUIC. Sidang yang merupakan acara inti dari konferensi PUIC.
Konferensi Ke-19 PUIC digelar di Gedung DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta mulai 12 hingga 15 Mei 2025 dengan tema Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience.
Konferensi Ke-19 PUIC yang bertepatan dengan peringatan ke-25 tahun (silver jubilee) PUIC sejak didirikan pada tahun 1999 itu dihadiri oleh 450 delegasi parlemen negara-negara OKI dari 38 negara, termasuk 10 negara observer.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025