PSN dan LKB upayakan pencanangan Konde Cepol Betawi jadi WBTB Jakarta

17 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Pecinta Sanggul Nusantara (PSN) dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) mengupayakan pencanangan Konde Cepol Betawi menjadi Warisan Budaya Tak Benda DKI Jakarta yang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan.

“Jadi ini yang sedang kami rintis prosesnya sudah berjalan kurang lebih enam bulan ini, kami sudah melakukan kegiatan penulisan kajian literasi dan kemudian juga sudah melakukan FGD, dan ini proses terus berjalan, mohon doa restunya semoga prosesnya berjalan lancar,” kata salah satu pendiri PSN, Ninoek Sunaryo, dalam acara Festival Sanggul Nusantara 2025 di Jakarta, Sabtu.

Ninoek mengatakan konde cepol sudah mulai diperkenalkan ke publik sejak pemilihan None Jakarta tahun 1969 namun sampai saat ini cepol yang termasuk dalam sanggul tradisional Nusantara sudah banyak yang melupakan.

Cepol dilambangkan sebagai budaya Betawi yang simpel dan sederhana, tidak ada ornamen berlebihan sehingga diharapkan dengan kesederhanaan ini bisa menarik minat semua kalangan untuk ikut melestarikan konde cepol Betawi.

Upaya pencanangan ini juga untuk mempertahankan para perajin sanggul atau konde yang hanya ada sedikit di beberapa daerah di Indonesia yang juga permintaannya minim.

“Miris ya karena memang ga banyak, dan pekerja UMKM pembuat perajin sanggul itu di Jakarta cuma ada dua jadi kebanyakan itu di Jawa Tengah, Purbalingga, Brebes, itu sentra perajin sanggul dan disana memang juga minim artinya perkembangannya makin tahun industrinya makin menurun,” kata Ninoek.

Baca juga: Tutorial simpel pakai konde cepol khas Betawi

Ia mengatakan upaya pencanangan ini akan berjalan paralel dengan dampak ekonomi kreatif yang akan didapat para perajin sanggul serta permintaan yang juga akan meningkat tidak hanya pada perayaan nasional.

Ninoek mengatakan usulan yang juga digarap bersama LKB ingin lebih menyebarkan edukasi dan transfer knowledge kepada generasi muda agar mereka bisa memahami dan melestarikan ciri khas Betawi serta menjadi penerus pakar konde cepol atau sanggul agar selalu hidup.

Peneliti Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) yang juga sebagai Budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra mengatakan pencanangan konde cepol Betawi sebagai warisan budaya takbenda sebagai upaya mempertahankan tradisi budaya di tengah gempuran mode yang dinamis.

“Mode itu senantiasa mengikuti tren. Maka tren itu saya rasa memang menjadi satu consern dari kita untuk melakukan upaya-upaya terus menerus tidak berhenti meskipun setiap tahun pemerintah melakukan upaya untuk itu,” kata Yahya

Yahya mengatakan cepol konde tidak hanya sebagai aksesori tapi juga membawa makna dan kebiasaan yang diwariskan kepada orang di sekitarnya.

Pencanangan ini sudah didukung Kementerian Kebudayaan dan mendapat rekomendasi dari Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi PSN menjadi komunitas pelestari konde, kebaya dan busana tradisional.

Baca juga: Mengenal filosofi baju kebesaran khas None Jakarta

Baca juga: Sanggul menginspirasi anak muda kreatif lestarikan warisan budaya

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |