PP ISNU dorong aliansi global demi penguatan ekonomi Indonesia

3 days ago 8

Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) mendorong terbentuknya aliansi global melalui forum investasi dan perdagangan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi dunia sekaligus membangun kemandirian ekonomi bangsa.

"Hari ini dunia tidak bisa lagi bergerak sendirian, harus saling menyambung, harus saling kolaborasi, harus sinergi satu sama lain. Apalagi kita tahu ada disrupsi akibat konflik Palestina, perang dagang, akibat tarif Trump (Presiden Amerika Serikat Donald Trump) dan seterusnya," kata Ketua PP ISNU Bidang Investasi Herry Haryanto Azumi ditemui seusai ISNU Forum on Investment, Trade and Global Affairs di Jakarta, Kamis.

PP ISNU menggelar Forum on Investment, Trade and Global Affairs sebagai upaya membangun kesadaran strategis dalam menjalin kerjasama global serta meraih peluang ekonomi dari perubahan tatanan dunia.

Dia menuturkan forum tersebut untuk membuka mindset, pandangan tentang bagaimana harus berinteraksi dengan dunia luar serta memanfaatkan berbagai oportunitas yang ada.

Herry menjelaskan forum itu dihadiri perwakilan dari Amerika, Malaysia, Singapura, Inggris, dan Irlandia sebagai bagian dari upaya memperluas jejaring internasional NU.

Menurut Herry, forum bertujuan membuka wawasan tentang pentingnya membangun interaksi dengan dunia luar dan memanfaatkan setiap peluang yang muncul dalam lanskap global yang terus berkembang.

Diskusi itu dimulai dengan refleksi terhadap pemikiran presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang membuka dengan kerjasama antarkawasan, antarbudaya, dan antarperadaban.

"Jadi kita ingin meningkatkan hubungan Indonesia dengan berbagai negara potensial hari ini, termasuk India, China yang kita tahu merupakan salah satu powerhouse untuk pertumbuhan ekonomi di dunia hari ini," ucapnya.

Ketua PP ISNU Bidang Investasi Herry Haryanto Azumi menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai ISNU Forum on Investment, Trade and Global Affairs di Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA/Harianto

Herry menegaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkan peluang dari disrupsi global seperti perang dagang dan ketegangan tarif guna memperkuat posisinya sebagai aktor yang memberi solusi dunia.

Ia menyebut Indonesia layak menjadi pelopor perdamaian, kesejahteraan, dan membangun koalisi negara selatan atau Global South seperti semangat Konferensi Asia Afrika.

Dalam konteks peran keagamaan dan sosial NU, Herry menyatakan forum ini bagian dari amanah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang terus mengkampanyekan inklusi ekonomi berbasis nilai-nilai Nahdlatul Ulama.

"Sehingga NU ini walaupun dia organisasi sosial, tapi juga bisa memberi manfaat secara ekonomi," kata Herry.

Forum yang digelar di Gedung PBNU itu bertajuk "Revisiting Gus Dur’s Notion on the Jakarta–Beijing–New Delhi Axis from the Memory of His International Advisor", membahas warisan gagasan geopolitik presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang menggagas poros kekuatan baru Asia berbasis kerja sama strategis antara Jakarta, Beijing, dan New Delhi.

Diskusi pada forum itu juga membahas isu-isu strategis terkait investasi, perdagangan, dan hubungan global dalam perspektif ekonomi dan sosial yang dihadiri para cendekiawan, pemikir kebijakan luar negeri, hingga pelaku usaha lintas negara dalam panggung diskusi terbuka lintas sektor.

Baca juga: Fun Walk PP ISNU buka rangkaian Mukernas dan pelantikan pengurus baru

Baca juga: ISNU dorong perguruan tinggi NU terakreditasi unggul

Baca juga: ISNU Jatim kerja sama dengan Minhaj Welfare Foundation untuk dakwah

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |