Istanbul (ANTARA) - Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Melbourne, Adelaide dan Brisbane, menggelar aksi damai pada Minggu (18/5) untuk memperingati 77 tahun peristiwa Nakba -- pengusiran paksa warga Palestina pada tahun 1948 -- sebagaimana dilaporkan oleh media penyiaran publik ABC.
Peringatan Nakba, yang berarti "malapetaka atau bencana" dalam bahasa Arab, jatuh setiap tanggal 15 Mei.
"Kami mengenang dan merenungkan pembersihan etnis secara brutal dan pengusiran paksa lebih dari 750.000 warga Palestina pada tahun 1948, serta menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke tanah asal," ujar penyelenggara aksi dalam pernyataannya.
Massa di Melbourne berkumpul di depan Perpustakaan Negara Bagian Victoria sebelum melakukan long march menuju Pantai St Kilda, melewati Konsulat Amerika Serikat.
Selama aksi berlangsung, para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel seperti "Bebaskan Palestina!" sambil menabuh genderang di sepanjang jalan.
Pada tahun 1948 lebih dari 700.000 warga Palestina diusir dari kota dan desa mereka, yang menandai awal dari krisis pengungsian Palestina yang berlangsung hingga kini.
Sementara itu, militer Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 53.200 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
PBB memperingatkan bahwa hampir 2 juta jiwa di Gaza terancam kelaparan, menyusul larangan total dari Israel terhadap masuknya makanan, tempat tinggal, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya ke Jalur Gaza sejak 2 Maret 2025.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Anggota Kongres AS dorong pengakuan Nakba Palestina
Baca juga: Palestina rilis laporan kekejaman Israel tandai 76 tahun Nakba
Baca juga: Nakba Palestina: Kenyataan pedih konflik yang tak berujung
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
