Kota Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi dan pemerintah Korea Selatan melalui lembaga yang dibentuk untuk memperkuat kolaborasi pengelolaan hutan lestari Korea Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC) jalin kerja sama pemulihan kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang di Kabupaten Muaro Jambi.
"Mereka (Korea Selatan) mempunyai kegiatan di jambi, yaitu restorasi gambut di kawasan HLG Londerang, ini sebuah kerja yang nyata, yang bisa langsung dinikmati masyarakat langsung banyak yang kita buat di lokasi itu," kata Gubernur Jambi Al Haris saat diskusi bersama delegasi KIFC di Jambi, Rabu.
Menurut gubernur, kerja sama itu perlu dirawat dan dilanjutkan demi kelestarian lingkungan dan keberlanjutan masyarakat di sekitar kawasan hutan lindung.
"Menjaga lingkungan hutan restorasi ini bagian menjadi tugas kita agar ekosistem terjaga dengan baik," harapnya.
Baca juga: Kantor Pertanahan OKU Timur bagikan 300 persil sertifikat TORA
Kadis Kehutanan Provinsi Jambi, Andri Yushar Andria menjelaskan kerja sama antarpemerintah (government to government) kedua negara tersebut merupakan salah satu upaya penyelamatan lingkungan yang menjadi fokus bersama.
Bentuk kegiatan yang diterapkan dalam kesepakatan berupa penanaman kembali (reboisasi) di areal bekas terbakar HLG Londerang, termasuk proses mengembalikan air ke lahan gambut yang kering dengan membangun infrastruktur seperti sekat kanal (rewetting).
Andri menjelaskan, terdapat 19 jenis tanaman spesies lokal yang di kembangkan di lokasi itu. Di antaranya jenis pulai rawa (Alstonia pneumatophora), jelutung rawa (Dyera polyphylla), jenis-jenis tersebut merupakan tanaman yang cocok tumbuh di lahan basah.
Untuk tahap pertama, proses reboisasi mencapai 200 hektare, kegiatan tersebut akan diperluas di tahun berikutnya dengan cakupan lahan mencapai 500 hektare.
"Semoga semakin banyak lahan kritis, bekas terbakar bisa kembali lagi untuk tutupan lahan," jelasnya.
Baca juga: Kemenhut izinkan kayu hanyut dipakai untuk pemulihan banjir Sumatera
Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































