Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menemui pendidik serta keluarga korban kecelakaan yang menimpa guru SD Islam Tahfidz Quran (ITQ) As-Syafi’iyah di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, Mu’ti menyampaikan secara langsung duka yang mendalam atas gugurnya para pahlawan pendidikan.
Baca juga: Anggota DPR minta polisi usut kecelakaan tewaskan 11 guru di Purworejo
”Kami tentu sangat berduka dengan wafatnya para guru, karena para pendidik ini yang memiliki pengabdian dalam membantu kami mencerdaskan bangsa,” kata Menteri Mu’ti.
Mu’ti juga menyampaikan pendapat sesuai dengan keyakinannya bahwa 10 guru yang telah wafat dalam keadaan syahid.
”Semoga seluruh almarhumah wafat dalam keadaan syahid, karena mayoritas tahfidz Quran dan mereka semua fiisabilillah, sedang melaksanakan kegiatan agama, yakni bertakziah,” ujarnya.
Tak hanya memberikan penguatan kepada SD ITQ As-Syafi’iyah dan mendoakan para guru yang telah meninggal dunia, pihaknya juga turut memberikan bantuan kepada keluarga korban kecelakaan.
“Tali asih dari kami, masing-masing kita berikan Rp5 juta, mudah-mudahan bisa meringankan keluarga yang terkena musibah,” imbuhnya.
Ia menambahkan apabila ada guru yang masih berkuliah dan belum melanjutkan studi D4/S1 juga mendapatkan bantuan subsidi.
Baca juga: Seorang guru ikut tewas dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana
Baca juga: Bus rombongan guru Tulungagung alami kecelakaan tunggal di tol Krian
”Guru yang saat ini sedang berkuliah dan guru belum D4/S1, bisa mendapatkan subsidi untuk melanjutkan studi sebesar Rp 3.000.000/semester,” kata Mendikdasmen Mu’ti.
Kecelakaan lalu lintas yang menimpa 13 guru di Purworejo pada 7 Mei lalu menyisakan luka mendalam bagi seluruh keluarga besar SD ITQ As-Syafi’iyah serta keluarga korban yang ditinggalkan.
Sekolah tersebut kehilangan 10 guru yang meninggal dunia. Selain itu, ada 3 guru korban luka-luka yang selamat.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025