Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan kehadiran Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi solusi masyarakat agar terhindar dari rentenir serta pinjaman online (pinjol).
"Negara hadir menyediakan alternatif bagi masyarakat supaya mereka bisa keluar dari jeratan praktik rentenir dan pinjaman online itu," kata dia di Banda Aceh, Kamis.
Dia mengatakan hal itu di sela-sela peluncuran percepatan musyawarah desa khusus (musdesus) pembentukan Koperasi Merah Putih oleh desa se-Aceh di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh.
Dengan adanya Koperasi Merah Putih, kata dia, masyarakat bisa mempunyai pilihan lain jika menginginkan modal usaha. Koperasi Merah Putih juga ditetapkan bisa melakukan kegiatan simpan pinjam atau pembiayaan mikro.
Baca juga: Mendes PDT: Koperasi Merah Putih untuk dorong kemandirian desa
Menurut dia, selama ini masyarakat tidak memiliki banyak pilihan untuk meminjam uang sehingga mereka menghadap ke rentenir serta pinjaman online yang bunganya cukup tinggi.
Presiden sudah mengeluarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa, tujuan dari kopdes, usaha kopdes, serta perbedaan dengan bumDes.
Sesuai dengan ketentuan pada inpres tersebut, maka aktivitas koperasi berupa gerai kantor, warung serba ada, klinik, apotik, pergudangan, logistik, serta gerai simpan pinjam.
"Jadi, negara harus hadir ini, koperasi desa (Koperasi Desa Merah Putih) merupakan wujud kehadiran negara di masyarakat," demikian Ferry Juliantono.
Baca juga: Koperasi MP di Aceh bisa menyesuaikan dengan Qanun LKS
Baca juga: Mendes PDT ingatkan kepala daerah kawal koperasi merah putih
Baca juga: Menko Pangan: Koperasi Merah Putih bangun ekosistem ekonomi perdesaan
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025