Media: Pakistan mau ajak India berunding demi redakan ketegangan

1 week ago 15

New Delhi (ANTARA) - Pakistan tengah mengusahakan deeskalasi untuk meredakan ketegangan dengan India dan menyatakan kemauannya menemui pihak India untuk berunding, demikian laporan media.

Menurut saluran TV India News18 mengutip sumber terkait, Sabtu, situasi di Pakistan tergolong "buruk" sehingga Islamabad mengusahakan untuk berkomunikasi dengan New Delhi.

Saluran komunikasi juga telah terjalin antara Pakistan dengan India untuk memfasilitasi kemungkinan pertemuan antara perwakilan antara dua negara berseteru itu.

Meski hingga saat ini masih belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Pakistan dan India, ada kemungkinan bahwa pihak Pakistan benar berubah pendirian mengingat tingkat keparahan krisis yang terjadi, sehingga mereka berupaya mencari solusi diplomatik untuk meredakan ketegangan.

Ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat menyusul serangan pada 22 April di dekat Pahalgam, sebuah tujuan wisata di kawasan Kashmir yang dikontrol India.

Kelompok pemberontak "Front Perlawanan" (Resistance Front) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 26 orang itu.

Namun demikian, India justru menuduh Pakistan terlibat dalam aksi tersebut. Tuduhan tersebut ditolak keras Pakistan.

Pada Rabu (7/5) pagi waktu setempat, Kementerian Pertahanan India mengumumkan dimulainya "Operasi Sindoor" yang mengincar "infrastruktur teroris" di Pakistan.

Melalui operasi tersebut, India mengaku berhasil menewaskan 70 orang yang mereka duga sebagai teroris. India juga menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak mengincar fasilitas militer Pakistan.

Sementara itu, militer Pakistan melaporkan 31 orang meninggal dan 57 lainnya terluka akibat serangan udara India.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Pakistan luncurkan operasi militer kepada India di tengah provokasi

Baca juga: India Lancarkan Serangan Rudal dan Drone ke Sejumlah Kota Pakistan

Baca juga: Pakistan cegat rudal India, wilayah udara ditutup karena serangan

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |