Mandiri Institute yakin konsumsi naik karena Ramadhan di awal 2026

17 hours ago 3
pola konsumsi masyarakat tetap akan tinggi pada kuartal II, seiring momentum menjelang libur sekolah

Jakarta (ANTARA) - Kepala Mandiri Institute Andre Simangunsong meyakini pola konsumsi masyarakat Indonesia akan meningkat pada kuartal I-2026, didorong oleh momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri periode 1447 Hijriah (H).

Kemudian, Ia melanjutkan pola konsumsi masyarakat tetap akan tinggi pada kuartal II, seiring momentum menjelang libur sekolah.

"Saya sih yakin paling gak sampai kuartal pertama, ya mungkin sampai kuartal kedua ya. Karena kan ada dorongan seasonal, kuartal pertama ada Ramadhan dan Idul Fitri, dan kuartal kedua sampai bulan Juni dan Juli itu nanti ada momen libur sekolah, biasanya spending masyarakat,” ujar Andre dalam wawancara cegat di sela acara Public and Business Leader Forum : 2026 Outlook & Challenges di Jakarta, Sabtu,

Ia menjelaskan sebetulnya pola konsumsi masyarakat Indonesia sudah terdorong mulai kuartal IV tahun ini, seiring adanya Paket Stimulus Ekonomi yang mencakup Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) dan Program Magang.

"BLT Kesra kan nilainya mungkin sekitar Rp31 triliun dan Program Magang sekitar hampir Rp500 miliar, jadi totalnya mungkin hampir Rp32 triliun. Nilai Rp32 triliun di kuartal IV ini sangat material, kalau kita bicara PDB nominal itu sekitar Rp22.000 sampai Rp23.000 triliun itu mungkin sekitar lebih dari 0,016 sampai 0,020 ya,” ujar Andre.

Dalam kesempatan ini, Ia menyinggung terkait Gen-Z yang berperan besar dalam keseluruhan konsumsi masyarakat Indonesia.

“Pada intinya, yang perlu kita antisipasi ke depan itu Gen- Z itu kan semakin dominan. Jadi, memahami pola konsumsi Gen Z itu penting sekali,” ujar Andre.

Dengan demikian, menurutnya, pola konsumsi Gen Z perlu dicermati seiring dengan kecenderungan pola konsumsi mereka yang memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan tersier atau hiburan.

“Jadi, hal-hal yang kaitan dengan pengeluaran, yang kaitan dengan sport, hobi, entertainment itu perlu dipahami seperti apa. Tapi, pada dasarnya on the background ya, pengeluaran untuk misalkan makan di luar, dining out, itu masih cukup besar. Plus memang kebutuhan yang esensial,” ujar Andre.

Ia mengungkapkan, kontribusi Gen-Z terhadap keseluruhan konsumsi masyarakat Indonesia yang mencakup keseluruhan usia mencapai 48-51 persen.

“Pada intinya, Gen-Z ini kan top spendingnya kan sudah pasti satu, untuk keperluan makan di restoran, tersiernya, baru kita bicara kebutuhan esensial. Jadi ini kan terutama yang baru-baru lulus kuliah atau masih kuliah,” ujar Andre.

Baca juga: Ekonom: Tabungan masyarakat kelas bawah mulai membaik pada Mei 2025

Baca juga: Mandiri Institute: Tren tabungan kelompok bawah sedikit meningkat

Baca juga: Mandiri Institute sebut UMKM di Indonesia semakin membaik

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |