Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan Ikatan Profesi Pembina Mutu dan Analis Pasar Hasil Kelautan dan Perikanan Indonesia (Ipmapheri) sebagai wadah bagi para pembina mutu dan analis pasar untuk memperkuat kapasitas, meningkatkan kompetensi, serta mendorong perluasan pasar hasil kelautan dan perikanan nasional.
Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud mengatakan kehadiran organisasi profesi tersebut akan mendukung pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga mutu produk, memperkuat standar keamanan pangan, serta mengoptimalkan peluang hilirisasi.
"Pertumbuhan industri perikanan menghadirkan banyak peluang. Organisasi profesi ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi lintas sektor sekaligus penggerak peningkatan kompetensi anggotanya," kata Machmud melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Machmud menjelaskan sejumlah peran strategis yang dapat dijalankan Ipmapheri dalam implementasi program prioritas KKP, antara lain peningkatan mutu dan keamanan pangan ikan, pengembangan produk bernilai tambah, serta penyediaan analisis pasar yang akurat untuk memperkuat akses pasar nasional dan ekspor.
Ipmapheri juga diharapkan mendukung ketersediaan pasokan ikan yang aman dan bermutu bagi program makan bergizi gratis (MBG) serta mendorong penerapan prinsip ekonomi biru melalui praktik pascapanen yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
"Dengan peran strategis tersebut, organisasi ini menjadi mitra penting pemerintah dalam menjaga mutu dan memperkuat daya saing produk perikanan Indonesia," ujarnya.
Ketua Ipmapheri Abdul Rachman atau akrab disapa Aab, menyampaikan kesiapan organisasi dalam memperkuat implementasi program pemerintah. Ia menilai peresmian Ipmapheri bertepatan dengan peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) menjadi momentum untuk mempertegas pentingnya konsumsi ikan berkualitas bagi masyarakat.
"Pembentukan Ipmapheri menjadi langkah penting dalam memperkuat pilar sumber daya manusia, terutama SDM teknis yang berperan menjaga mutu produk, keamanan pangan, dan akses pasar," kata Aab.
Saat ini, Ipmapheri memiliki 1.050 pembina mutu dan 478 analis pasar hasil perikanan yang tersebar di berbagai daerah.
Menurut Aab, keberadaan SDM teknis yang besar merupakan modal strategis yang perlu dihimpun dalam satu organisasi profesional agar penguatan kompetensi, standardisasi layanan, dan koordinasi kerja dapat berjalan lebih efektif dan terukur.
"Organisasi ini akan berperan penting dalam menjaga mutu, keamanan pangan, dan nilai produk dari hulu hingga hilir," ujarnya.
Ipmapheri dibentuk melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 62 Tahun 2025.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa penguatan ekonomi biru dan pemanfaatan blue food menjadi kunci pemenuhan pangan masa depan. Ia optimistis laut mampu menyediakan sumber protein berkualitas dan berkelanjutan.
Baca juga: Menteri KKP: Pangan biru RI berpotensi dukung ketahanan pangan dunia
Baca juga: KKP wujudkan pangan biru berkelanjutan dengan budi daya ikan
Baca juga: Menteri KKP sebut manusia pasti akan ke beralih ke pangan biru
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































