Jakarta (ANTARA) - Bagi anda pecinta makanan Jepang khususnya sajian mie, pasti tidak asing dengan makanan ramen, udon, dan soba yang sudah mendunia.
Jika ditelusuri lebih dalam, ternyata ada beberapa perbedaan dari pembuatan ramen, udon, dan soba yang biasa di buat di Jepang, utamanya dalam penggunaan tepung.
Chef dari restoran ramen Jepang ZUNDO-YA Masano Takeda mengatakan perbedaan dari ramen dan udon terletak pada kandungan gluten di tepung, yaitu protein yang ditemukan di gandum, barley, dan rye, yang memberikan elastisitas dan tekstur kenyal. Sementara untuk soba menggunakan tepung soba yang bebas gluten.
“Udon, Soba, dan Ramen, perbedaannya adalah bahan-bahannya. Ramen lebih mudah dibuat karena gluten. Jadi ketika kita membuat mie udon, kita harus membuatnya lebih kuat, jadi teksturnya berbeda. Tapi kalau Ramen, kita tidak harus membuatnya terlalu gluten,” kata Masano ketika ditemui media di acara pembukaan restoran ZUNDO-YA di Jakarta, Kamis.
Selain dari penggunaan tepung untuk membuat ramen, udon dan soba, perbedaan lainnya juga terletak pada daging hewani atau chashu yang dipakai sebagai topping.
Baca juga: OTOKI Luncurkan JIN RAMEN yang Bersertifikasi Halal di Indonesia
Dengan teknik memasak perlahan atau slow cooking dan direbus dengan suhu rendah, akan didapat chashu yang lembut. Untuk potongan paha ayam, Masano menyarankan untuk memasaknya dengan waktu sekitar 3 jam dengan suhu rendah agar tidak hancur.
“Jadi kita bisa mempertahankan chashu yang soft, juicy dan tender, kalau pakai api yang besar durasi memasak memang lebih cepat tapi teksturnya bisa hancur,” katanya.
Masano mengatakan, kuah kaldu dari rebusan daging hewani merupakan “pemain utama” untuk penyajian baik ramen, udon atau soba. Masano juga mengatakan khususnya ramen yang biasanya tersedia di restoran Jepang yang membuka cabang di Indonesia sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia dengan tingkat keasinan yang dikurangi, karena di Jepang kuah kaldunya memiliki rasa yang lebih kuat atau lebih asin daripada di Indonesia.
Sementara itu CEO ZUNDO-YA Shinsuka Umaba menambahkan, ada perbedaan lain dari kuah kaldu ramen di Jepang dan di Indonesia yakni mayoritas di Jepang menggunakan daging babi sebagai bahan utama kuah kaldu, sementara di Indonesia menggunakan tulang ayam.
“Jadi yang spesifik perbedaan antara ramen yang disajikan di Jepang dengan yang di Indonesia itu adalah terletak pada jenis binatangnya saja sudah berbeda. Nah, dari situlah kaldu yang dijadikan asal dari ramennya tentunya rasanya akan berbeda,” kata Umaba.
Umaba menjelaskan rahasia kuah ramen yang otentik ada pada rebusan tulang yang cukup banyak tanpa daging untuk bisa mengeluarkan kaldu. Maka itu cukup sulit untuk membuat ramen ala rumahan karena membutuhkan bahan baku tulang yang banyak.
Masano dan Umaba mengatakan di ZUNDO-YA bisa memberikan pengalaman menikmati ramen yang otentik khas Jepang dengan rasa yang lembut dan ringan. ZUNDO-YA bisa dinikmati di Gandaria City, Jakarta.
Baca juga: Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat
Baca juga: Langsung dari Lanzhou, ramen autentik China ramaikan kuliner Bekasi
Baca juga: Ingin masak ramen di rumah? Ini resep ala Jepang dan cara buatnya
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































